Sobat, ketika diri merasa bosan dan bersamaan dengan waktu yang senggang, pasti sobat akan mencari suatu hiburan. Setiap orang pasti memiliki caranya masing-masing untuk menghibur diri. Salah satu hiburan yang bisa dilakukan adalah dengan menonton film. Menonton film biasanya memerlukan waktu yang cukup lama dan menuntut kita untuk fokus memahami alur cerita film tersebut. Nah, apakah setelah sobat menghabiskan waktu yang lama menonton film, sobat masih terbawa dengan suasana film ketika beraktivitas setelahnya?
Apa Itu Genre Tontonan?
Sebelum itu, perlu kita ketahui terlebih dulu apa itu genre tontonan, jenis-jenis genre tontonan, dan bagaimana mood memengaruhi genre tontonan dan sebaliknya. Genre tontonan merupakan pengelompokkan film berdasarkan beberapa karakteristik tertentu seperti tema dan plot film tersebut. Macam-macam genre diantaranya action, komedi, slice of life, fantasi, romansa, sci-fi, horor, drama, dokumenter, dan lain-lain. Genre atau pengelompokkan sendiri berfungsi untuk memandu penonton dalam menentukan jenis tontonan yang sesuai dengan preferensi penonton itu sendiri.
Hubungan Genre Tontonan dan Mood
Dari segi psikologis terdapat teori penggunaan dan gratifikasi (uses and gratifications theory) menjelaskan bahwa individu menentukan medianya sendiri untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial mereka. Film merupakan salah satu bentuk media yang dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan, pendidikan, pelarian dari kenyataan, dan lain-lain. Pilihan genre film yang disukai mungkin mencerminkan kebutuhan serta kepribadian yang mendasari keputusan tersebut.
Harapan sobat setelah menonton suatu film pastinya mendapatkan perasaan terhibur atau bahkan ilmu baru. Seperti contohnya setelah kita menonton slice of life dan komedi kita cenderung merasakan perasaan senang karena komedinya dan cerita yang cenderung relate dengan kehidupan kita karena tema ceritanya yang berisikan kehidupan sehari-harinya. Kemudian menonton genre drama dan dokumenter dapat membuat kita sebagai penonton memiliki pemikiran yang kritis. Beberapa genre itu dapat berpengaruh baik terhadap produktivitas penonton setelahnya karena mood membaik dan bisa saja mendapatkan ilmu baru.
Tetapi, selain perasaan bahagia ada juga perasaan sedih yang bisa berlarut-larut setelah menonton film. Fenomena ini disebut Post series depression syndrome dimana suatu kondisi saat seseorang merasa sedih, putus asa, dan hampa setelah menonton sebuah film. Fenomena ini dapat muncul setelah menonton genre film yang berat dan umumnya memiliki sad ending seperti drama korea atau film-film lain. Namun, perasaan sedih yang berlarut-larut dapat berdampak buruk terhadap produktivitas penontonnya. Seseorang bisa saja cenderung malas melakukan suatu kegiatan karena masih merasakan kesedihan mendalam dari film yang ditontonnya.
Tips Mengatasi Dampak Negatif Tontonan
Agar tetap produktif dan tidak larut dalam suasana hati negatif setelah menonton film, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Menonton genre tontonan yang lain
Banyak genre lain yang bisa mendatangkan kebahagiaan dibandingkan kesedihan. Kamu bisa coba genre komedi agar kesedihan dari film sebelumnya dapat terobati
2. Mengalihkan rasa depresi dengan aktivitas lain
Terkadang melakukan aktivitas lain dapat mengalihkan rasa depresi yang dimiliki. Beberapa diantaranya seperti berosialisasi dengan teman, menjalankan hobi, dan beraktivitas fisik
3. Berusaha mengambil sisi positif dari film yang ditonton
Setiap film pasti memiliki pembelajaran di dalamnya. Nah, kita ambil saja pembelajaran yang ada di film tersebut agar kita tidak merasakan kesedihan yang sama dalam kehidupan nyata kita
Nah sobat, tadi itu merupakan beberapa dampak pemilihan genre tontonan terhadap produktivitas kita. Baiknya kita selalu bijak memilih tontonan, karena apa yang kamu tonton memengaruhi kehidupanmu. Ingatlah bahwa setiap cerita yang kita tonton hanyalah bagian dari dunia fiksi untuk kita nikmati, ambil pelajarannya, lalu kembali bersemangat menjalani kehidupan. Selamat menonton dan semoga harimu selalu penuh warna!