Rabu, April 17, 2024

Amanah dalam berbisnis

Wahidatul maghfiroh
Wahidatul maghfiroh
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember

Amanah dalam berbisnis

Pengertian amanah menurut bahasa adalah ketulusan hati, kepercayaan ataupun kejujuran. Secara istilah amanah adalah suatu sifat dan sikap yang dimiliki seorang ketika seseorang tersebut mendapatkan kepercayaan dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik berupa harta benda, rahasia ataupun tugas kewajiban.

Adapun beberapa contoh bentuk dari amanah antara lain berikut :

1. Amanah berupa harta benda

Sebelum memberi contoh mengenai amanah yang berupa harta benda, akan lebih baik kita memahami apa itu harta benda. Harta benda yaitu sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan unsur manfaat yang diperoleh dari suatu barang. Contohnya disuatu desa, desa yang sangat indah dan makmur hiduplah seorang saudagar kaya, saudagar itu mempunyai banyak harta seperti sawah sekian petak, beberapa ekor sapi dan masih banyak lagi. Suatu ketika saudagar itu ingin memberikan salah seekor sapinya terhadap seseorang yang dilihat dari segi ekonominya bisa dibilang kurang mampu dalam mencukupi kebutuhannya. Akan tetapi seorang yang kurang mampu dalam segi ekonominya itu, sebut saja si kumam ia merupakan sosok seorang yang tidak mau menerima bantuan dari orang lain atau shodaqoh. Karena si kumam berpendirian selama ia masih bisa berusaha, ia tidak akan menerima pemberian orang lain begitu saja. Oleh karena itu saudagar berpikiran bahwasannya untuk mengamanahi sapi tersebut kepada si kumam. Dan si kumam pun setuju dengan perjanjian yang telah mereka buat, yang mana saudagar tersebut akan membayar si kumam setiap minggunya, karena si kumam menjaga dan memelihara amanah yang telah diberikan oleh saudagar tersebut.

2. Amanah yang berupa rahasia

Suatu ketika ada sahabat yang saling mengerti satu sama lainnya, sebut saja rani dan yani. Mereka berdua sama – sama memiliki usaha bisnis, rani usaha kue sedangkan yani usaha minuman. Mereka sering curhat – curhatan mengenai resep makan dan minuman usaha mereka satu sama lain. Dan keduanya pun sama – sama menjaga rahasia resep usaha mereka kepada oranglain, yang mengetahuinya hanyalah mereka berdua saja.

3. Amanah yang berupa tanggung jawab

Warung mie ayam sedap yang mempunyai pekerja empat orang, dua orang bekerja sebagai waiter, satu sebagai kasir dan satunya lagi sebagai koki. Setiap pekerja tersebut harus bertanggung jawab atas pekerjaan mereka masing – masing, karena itu sudah dipercayakan kepada masing – masing pekerja oleh pemilik warung tersebut.

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda: “ tiga golongan yang termasuk munafik meskipun mereka menunaikan solat, melaksanakan puasa dan mengaku sebagai seorang muslim yaitu jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia tidak menepati janji dan jika diberi amanah ia berkhianat”. Sama halnya didalam melakukakan kegiatan bisnis. Seseorang ataupun kelompok hendaklah memiliki sifat amanah karena Allah menyebutkan sifat orang – orang mukmin yang mendapat keberuntungan adalah yang dapat memelihara amanat yang diberikan kepadanya. Allah SWT berfirman : “ dan orang – orang yang memelihara amanat – amanat ( yang dipikulnya ) dan janji ( Q. S . Al – Mukminun [ 23 ] :8 ). Konsekuensi amanah adalah mengembalikan setiap hak kepada pemiliknya, baik sedikit ataupun banyak, tidak boleh mengambil lebih banyak dari pada yang ia miliki dan tidak mengurangi hak orang lain sedikitpun.

Amanah didalam bisnis juga sering disebut kredibilitas. Kredibilitas bisnis secara umum dapat diartikan sebagai kepercayaan masyarakat terhadap bisnis, baik yang menyangkut personil yang mengelola bisnis tersebut ataupun terhadap kegiatan usaha bisnis itu sendiri. Kredibilitas ini berpangkat pada kualitas personil beserta segala aspek bisnis seperti masalah keuangan, pemasaran, kelancaran produksi dan lain sebagainya. Kredibilitas suatu beserta segala aspek bisnis seperti masalah keuangan, pemasaran, kelancaran produksi dan lain sebagainya.

Kredibilitas suatu bisnis dapat dilihat dari segi internal dan eksternal suatu usaha yang dilakukan sesorang ataupun kelompok. Apakah usaha itu telah secara efisien menggunakan segala sumber – sumber yang telah tersedia. Dan apakah produk yang dihasilkan sudah mencapai sasaran yang dikehendaki oleh masyarakat yang terbukti dengan terjadinya transaksi pembelian yang terjadi secara berulang oleh anggota masyarakat. Didalam praktik perdagangan yang islami, dikenal dengan adanya istilah “ perdagangan atas dasar amanah “ . dalam akad – akad tijarah yang menggunkan prinsip mudharabah, murhabahah, syirkah dan wakalah, diperlukan komitmen semua pihak atas amanah yang diberikan kepadanya. Adanya salah satu pihak yang berhianat atas amanah yang dipercayakan kepadanya bisa mengakibatkan pembatalan akad perjanjian. Misalnya, didalam perusahaan pihak pengelola ternyata menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan untuk memperkaya diri sendiri. Ataupun untuk bisnis yang diharamkan oleh Allah SWT, kerena itu Nabi Muhammad SAW bersabda, Allah azza wa jalla berfirman : “ aku adalah pihak ketiga dari kedua belah pihak yang berserikat selama salah seorang dari keduanya tidak menghianati temannya, jika salah satu dari keduanya menghianati temannya, aku lepas dari keduanya ( H.R. Abu Dawud ).

Integtitas seseorang akan terbentuk dari sejauh mana orang tersebut dapat memelihara amanah yang diberikan kepadanya. Pebisnis yang baik adalah yang mampu memelihara integrutasnya dan integritas yang terpelihara akan menimbulkan trus ( kepercayaan ) bagi nasabah, mitra bisnis bahkan semua stakeholder dalam suatu bisnis.

 Adapun keuntungan menjaga amanah antara lain :

  • Mendatangkan keberkahan.
  • Melaksanakan satu kewajiban.
  • Menggugurkan dosa – dosa.

Dengan demikian amanah merupakan sesuatu yang sangat penting didalam berbisnis. So that why sebagai pebisnis – pebisnis yang baik hendaknya menjaga amanah dan memeliharanya agar bisnis yang dilaksanakan mendapat berkah.

Referensi

Nur Diana Ilfi, hadits-hadit ekonomi,Malang: UIN Maliki Press,2012.

Dr. H. Alma Buchari, manajemen bisnis syariah,Bandung: Alfabeta,2009.

Mamam Abdul Jalel, ahklak tasawuf,Bandung: Pustaka Setia,2010.

Mustaq Ahmad, etika bisnis dalam islam,Jakarta: Pustaka Al-kautsar,2003.

Wahidatul maghfiroh
Wahidatul maghfiroh
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.