Kamis, Maret 28, 2024

Ada Sketsa Di Balik Masterpiece

Agus Buchori
Agus Buchori
Saya seorang arsiparis juga pengajar yang menyukai dunia tulis menulis, berasal dari kampung nelayan di pesisir utara Kabupaten Lamongan tepatnya Desa Paciran

Di balik setiap mahakarya (masterpiece), selalu ada peran kertas yang melatarbelakangi proses terciptanya. Banyak ilmuwan dan seniman yang memakai kertas kerja  sebagai konsep dalam berkarya. Konsep-konsep tersebut dipakai sebagai desain maupun sebagai alat bantu coretan lainnya. Hampir semua mahakarya yang dihasilkan para maestro tersebut selalu melibatkan konsep awal atau sketsa di balik proses kreatifnya.

Para Maestro yang Memakai Konsep Saat Berkarya

Salah satu maestro di bidang seni sekaligus dianggap sebagai ilmuwan jenius adalah Leonardo da Vinci. Banyak  karya kreatif Leonardo da Vinci, yang selalu didahului dengan sketsa sebagai konsep awalnya. Ia mempunyai buku sketsa yang ia anggap sebagai notebook/buku catatan untuk menyimpan ide idenya. Semua ide yang disimpannya di notebook itulah yang kemudian diselesaikan dikemudian hari. 

Sketsa sketsa  inilah yang menyimpan ratusan cikal bakal karya ilmiah maupun karya seni ilmuwan dan seniman serba bisa ini. Leonardo da Vinci menggunakan sketsa ini untuk menggambarkan anatomi tubuh manusia. Bahkan, di dalam koleksi catatan kerjanya itu, Leonardo juga menyajikan komentar tentang teori melukis, pencahayaan, bayangan, proporsi, geometri, dan teknik pewarnaan yang pada akhirnya dipakai sebagai patokan teori komposisi dalam dunia seni rupa sampai saat ini.

Dan semua  koleksi sketsanya maupun catatan ilmiahnya itu masih bisa dinikmati hingga sekarang. Kumpulan sketsa dan konsep awal idenya yang komprehensif inilah  yang pada akhirnya mengukuhkan Leonardo dan berhasil menempatkan dirinya pada posisi yang baru bukan saja seorang seniman,  tapi juga seorang intelektual. Ia diakui sebagai  inovator sekaligus  pencipta, bukan lagi dianggap seorang pengrajin.

Kini semua tahu salah satu mahakarya yang dihasilkan olehnya, lukisan Monalisa, adalah hasil ketekunannya dalam membuat sketsa sketsa tentang anatomi tubuh manusia hingga menghasilkan gambar yang begitu realistik dan melegenda di dunia lukisan.

Di ranah teknologi pun banyak ditemukan ilmuwan yang menggunakan catatan harian, nota, dan surat surat yang pada akhirnya melahirkan mahakarya. Menyebut salah satu ilmuwan paling berpengaruh di abad kedua puluh, Albert Einstein,   yang juga mempunyai koleksi kertas kertas kerja yang melatarbelakangi proses penemuan ilmiahnya yang terkenal yaitu teori relativitas.

Semua catatan  itu kini menjadi bahan penelitian di dunia ilmiah untuk mengetahui perjalanan kehidupan sosok ilmuwan eksentrik ini. Materi ini memuat semua tulisan, draft, catatan kuliah, dan catatan harian maupun catatan ilmiah.

Di dalam catatan catatan, yang masih tersimpan hingga sekarang ini, kita juga akan menemukan artikel ilmiah tentang teori relativitas umum, gravitasi, dan teori kuantum di samping surat-surat cintanya kepada istri pertamanya.

Di dalam koleksi catatan yang dimiliki oleh Einstein tersebut,  juga ada korespondensi dengan anak-anaknya, dan diskusi diskusinya dengan para ilmuwan, filsuf, matematikawan, dan tokoh tokoh politik awal abad ke dua puluh.

Kita masih ingat bahwa bom atom Nagasaki dan Hiroshima adalah hasil dari inisiatif Einstein melalui suratnya kepada presiden Amerika saat itu. Dalam suratnya, Einstein menganjurkan agar pemerintah Amerika segera mengembangkan teknologi nuklir karena musuh utama Amerika, Jerman, sudah mulai mengembangkannya.

Di dunia musik pun tak jauh beda, kertas mengambil peran yang tidak kecil dalam kelahiran sebuah mahakarya. Ludwig van Beethoven, komposer klasik, pun melahirkan karya Simponi No 9 yang terkenal itu pada saat ia sudah menderita tuli.

Dalam kondisi tuli itu, ia menuangkan nada-nada musiknya menjadi partitur yang bisa dibaca. Partitur-partitur yang ia tuliskan itu akhirnya bisa dibunyikan semua orang saat gubahan musik itu dibaca dan dimainkan. Kemampuan Inilah yang membuat Beethoven dianggap sebagai komposer terbesar di zamannya. Itu semua  karena ia menuliskan partitur musiknya  dalam keadaan cacat yang paling krusial bagi seorang musisi; Tuli.

Dalam seni sastra, mungkin sudah jelas,  Shakespeare melegenda lewat drama dramanya yang tentunya juga melalui kertas sebagai konsep cerita saat naskah naskah itu belum dipentaskan. Konsep naskah drama inilah yang akhirnya melahirkan banyak mahakarya yang tak lekang oleh zaman.

Tidak ada satupun mahakarya yang tidak dimulai dari konsep yang tertuang dalam kertas.  Benda benda karya teknologi pun dimulai dari sketsa desain yang dituangkan dalam kertas kertas kerja sebelum direalisasikan menjadi sebuah benda pakai. Mungkin, bagi kita, peran sketsa hanyalah sebagai coretan belaka. Kita tidak menyadari bahwa sketsa merupakan konsep awal yang dijadikan para maestro itu untuk menangkap ide awalnya.

Kelahiran  mahakarya manca negara  serta mahakarya dalam negeri tak terlepas dari keterlibatan  sketsa sketsa sebagai konsep awal yang dibikin oleh penciptanya.

Menuangkan ide yang berupa konsep tulisan maupun gambar adalah unsur penting agar pencipta tidak kehilangan momen saat merealisasikannya menjadi karya yang sesungguhnya.

Affandi, maestro Lukis Indonesia, pun mempunyai koleksi sketsa sketsa yang menjadi cikal bakal  dari mahakaryanya. Sebelum melukis sesuatu obyek, sebagaimana yang dikisahkan oleh Kartika, anaknya, Affandi biasanya berhari hari mengamati dan membuat sketsa obyeknya sebelum dituangkan ke dalam kanvas.

Pelukis pelukis kenamaan Indonesia seperti: Dullah, Nyoman Gunarso, Affandi, dan I Gusti Nyoman Lempad, adalah pelukis pelukis terkemuka yang produktif menciptakan sketsa.

Sketsa Adalah Rencana Berkarya

Sketsa menjadi parameter utama untuk menilai kreativitas seseorang. Kemampuan membuat sketsa atau draft tulisan adalah kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seorang maestro. Sketsa adalah sebuah rencana. Perencanaan yang baik tentunya akan berkorelasi dengan hasil yang baik pula. Menuangkan konsep pada kertas kerja dan membuat sketsa adalah kunci untuk membuka sejumlah kreatifitas lainnya saat proses berkarya yang sesungguhnya.

Kertas kerja yang dijadikan konsep adalah alat utama untuk perencanaan yang baik. Mungkin banyak sekali konsep awal, baik berupa gambar atau tulisan, yang pada akhirnya hanya berhenti sebagai sketsa atau draft saja tanpa melangkah lebih jauh menjadi sebuah karya.

Pada akhirnya, kelahiran sebuah mahakarya, semua dilandasi dari corat coret pada selembar kertas saat menangkap ide awal yang muncul tiba tiba dari benak seniman maupun ilmuwan tersebut. Dan Kertas mengambil peran krusial atas kelahiran sebuah mahakarya yang tak bisa disepelekan kontribusinya.

Agus Buchori
Agus Buchori
Saya seorang arsiparis juga pengajar yang menyukai dunia tulis menulis, berasal dari kampung nelayan di pesisir utara Kabupaten Lamongan tepatnya Desa Paciran
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.