Minggu, November 24, 2024

4 Perbedaan antara Tegal dan Yogyakarta

Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman
Penulis Lepas
- Advertisement -

Tegal dan Yogyakarta merupakan dua kota di Indonesia yang sama-sama terletak di Pulau Jawa. Meskipun keduanya berada di Pulau Jawa dan memiliki keterkaitan dari sisi historis, tetapi keduanya memiliki perbedaan.

Maka dari itu, saya akan menyampaikan empat perbedaan antara Tegal dan Yogyakarta, berikut penjelasannya:

1# Dialek

Pertama adalah dari segi dialek. Nah, jelas banget bahwa dialek Tegal dan Jogja itu berbeda, dialek Tegal memiliki keunikan dalam pelafalan setiap frasanya, yaitu apa yang diucapkan persis sama dengan yang ditulis. Dialek Yogyakarta memiliki perbedaan antara pelafalan dan penulisan.

Dalam dialek Tegal, kata “padha” tetap diucapkan sebagai “pada”, sama seperti dalam bahasa Indonesia, berbeda dengan bahasa Jawa wétanan (Yogyakarta, Surakarta, dan sekitarnya) yang mengucapkannya sebagai pådhå. Contoh lainnya, dalam dialek Tegal, kata “saka” (dari) diucapkan “saka,” berbeda dengan bahasa Jawa wétanan (Yogyakarta, Surakarta, dan sekitarnya) yang mengucapkannya sebagai “såkå.”

Sedikit informasi meskipun kosakata dialek Tegal mirip dengan bahasa Jawa Banyumasan, para penggunanya enggan disebut ngapak karena beberapa alasan, seperti perbedaan dalam intonasi, pengucapan, dan makna kata.

2# Mayoritas Nahdliyin

Jika Yogyakarta dikenal sebagai daerah dengan mayoritas Muhammadiyah, maka Tegal merupakan daerah dengan mayoritas Nahdlatul Ulama (NU). Mungkin karena itu, Tegal dikenal sebagai daerah santri. Selain itu, banyak sekali pondok pesantren yang berafiliasi dengan NU, serta lembaga pendidikan lainnya seperti Madrasah Diniyah, Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), dan lain sebagainya yang juga berafiliasi dengan NU dan hampir ada di setiap desa.

Lalu sebagai daerah dengan mayoritas nahdliyin, banyak orang-orang Tegal yang juga nyantri ke pondok pesantren besar di Jawa Timur seperti Lirboyo, Tremas, Ploso, Tebuireng, Denanyar.

3# Jauh dari Keraton

- Advertisement -

Yogyakarta dekat dengan keraton, sementara Tegal jauh. Tentu ini berakibat pada kebudayaan yang muncul di Tegal itu berbeda dengan di Yogyakarta. Misalnya dalam konteks bahasa, Bahasa Tegalan bersifat egaliter atau tingkatan. Hal itu berbeda dengan bahasa Jawa Yogyakarta yang mengenal tingkatan atau derajat formalitas, seperti, ngoko, madya, dan krama.

Kemudian, dalam konteks makam. Di Yogyakarta, sangat mudah menemukan makam yang sudah tua karena banyak yang dikijing dan batu nisannya jelas. Sementara di Tegal, sulit menemukan makam yang sudah tua, bahkan makam berusia sekitar 50 tahun pun cukup sulit ditemukan. Hal ini disebabkan oleh makam-makam yang tidak dikijing dan banyak nisannya menggunakan batu atau kayu. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Anda bertanya kepada orang Tegal, paling jauh mereka tahu leluhurnya hanya sampai buyut saja, bahkan banyak yang hanya tahu leluhurnya sampai kakek saja.

4# Kuliner

Kemudian keempat dari segi kuliner juga berbeda, kuliner Jogja dominan manis, sementara Tegal gurih pedas.  Kita ambil saja kuliner soto, karena soto ini adalah salah satu makanan khas Indonesia yang memiliki beragam variasi di berbagai daerah. Di Tegal, soto berwarna kecoklatan karena penambahan tauco, bumbu khas yang terbuat dari fermentasi kedelai. Ini memberikan rasa yang unik dan berbeda dari soto di Jogja, yang umumnya berkuah bening dan terasa lebih ringan.

Itulah 4 perbedaan antara Tegal dan Yogyakarta.

Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman
Penulis Lepas
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.