Jumat, April 26, 2024

‌Depresi, Pandemi, Bunuh Diri

salwa tazkia fitria
salwa tazkia fitria
mahasiswa dan pemula

Kesehatan mental seringkali diabaikan dan tidak menjadi prioritas utama seseorang dalam memperhatikan hal yang di rasakannya. sementara, pada kenyataannya kesehatan mental sangat mempengaruhi banyak aspek bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana cara mendeteksi apabila kita atau orang terdekat memiliki masalah kesehatan mental?

Banyak dari tindakan dan perilaku sekitar yang memicu gangguan kesehatan mental. Hal tersebut umumnya terjadi karena tekanan yang dirasakan serta tuntutan untuk memenuhi ekspektasi diri sendiri maupun orang lain. Terlebih lagi pada masa pandemi seperti ini, banyak kejadian di luar nalar yang dapat menganggu kesehatan mental hingga sebabkan depresi.

Tak sedikit kasus gangguan mental yang berakhir dengan tindakan bunuh diri. Di Indonesia, kasus gangguan mental masih dianggap tabu dan kurang diperhatikan, tetapi faktanya banyak remaja di Indonesia yang merasa bahwa mereka membutuhkan support untuk berdamai dengan gangguan mental yang sedang dialaminya. Banyak kasus bunuh diri  yang diawali karena depresi dan kurangnya kepekaan sekitar terhadap kondisi mental seseorang. WHO memprediksikan angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia sebanyak 1.800 jiwa per tahun dan laki-laki memiliki kecenderungan tiga kali lebih besar dibanding perempuan.

Untuk meminimalisasi kasus bunuh diri di indonesia, kita dapat mengantisipasinya dengan mengenal gejala apabila seseorang mengalami depresi yang memungkinkan orang tersebut melakukan tindakan bunuh diri. Adapun beberapa tanda atau gejala tersebut adalah sebgai berikut.

  1. Memiliki Gangguan Emosi.

Gangguan emosi sering terjadi pada seseorang yang mengalami depresi. Biasanya, ditandai dengan perubahan suasana hati dan ledakan emosi yang cepat dan tak terduga.

  1. Menarik Diri atau Menghindar dari Lingkungan Sekitar.

Menghindar dari lingkungan dan mengurung diri dapat menjadi tanda bahwa seseorang sedang menutupi apa yang dirasakannya dan dapat menimbulkan kesepian hingga akhirnya berpikir untuk mengakhiri dirinya sendiri.

  1. Merasa Putus Asa dan Tidak Dapat Keluar dari Suatu Masalah.

Beberapa orang mengalami depresi yang disebabkan oleh hadirnya suatu masalah dan memendam masalah tersebut biasanya akan beranggapan bahwa ia tidak memiliki jalan keluar dari masalah yang dihadapinya

  1. Adanya Indikasi Menyakiti Diri Sendiri (self harm)

Pada beberapa orang, mereka melampiaskan rasa sakit yang disimpannya dengan menyakiti diri sendiri. Menurutnya, rasa sakit akibat luka tersbuut mampu mewakilkan rasa sakit yang dirasakan oleh perasaannya.

Dari beberapa tanda diatas, dapat dilihat  bahwa bunuh diri bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan, tanpa kita sadari mungkin ada orang sekitar kita yang mengalaminya dan membutuhkan pertolongan seseorang. Bunuh diri dapat dicegah dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan memberi perhatian kepada orang terdekat apabila mengalami tanda seperti yang sudah disebutkan.

Pencegahan bunuh diri dapat dilakukan dengan membuka pikiran orang tersebut bahwa masih banyak yang peduli dengan dirinya, mengakhiri hidup bukanlah jalan untuk keluar dari suatu masalah. Pada dasarnya, komitmen, kepekaan, dan kepedulian serta keyakinan mensyukuri hidup adalah modal dasar yang sangat berarti dalam mencegah tindakan bunuh diri.

salwa tazkia fitria
salwa tazkia fitria
mahasiswa dan pemula
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.