Hari ini (7/7), jemaah haji Indonesia mulai bergerak dan berdatangan di Arafah sambut Haji Akbar. Saat rombongan pertama tiba di Arafah, talbiyah langsung menggema. Bus rombongan pertama tiba pukul 08.00 pagi waktu Arab Saudi. Kala tiba, jemaah langsung masuk tenda dan tampak merasa lega dan nyaman saat memasuki tenda yang sudah tersedia kasur tersusun rapi.
Tampak jemaah duduk di atas kasur masing-masing sambil melantunkan talbiyah. “Labbaik… Allahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik…” Zaenal Muttaqien, salah satu jemaah yang ditemui Tim Media Center Haji (MCH), tak kuasa menahan rasa syukurnya sudah tiba di Arafah.
“Alhamdulillah. Semua fasilitas sesuai harapan kami. Tidak ada kekurangan. Alhamdulillah. Ini kenikmatan dari Allah,” ungkapnya.
Dari pantauan langsung Tim MCH, seluruh fasilitas sudah siap digunakan jemaah haji Indonesia. Rata-rata satu tenda terpasang 6 AC (pendingin ruangan) dengan suplai listrik dari dari PLN Saudi. Selain karpet, jemaah juga dibikin nyaman dengan adanya kasur dan bantal di dalam tenda. Dengan kasur, jemaah diharapkan bisa beristirahat dengan baik. Tenda-tenda juga telah ditandai nama kloter dan asal.
Untuk toilet jemaah, tahun sebelumnya jumlah toilet per maktab hanya 21, sekarang diperbanyak menjadi 38. Juga ada tambahan toilet portabel sehingga mampu mengurangi antrian toilet, khususnya toilet perempuan.
Haji Akbar
Sudah beredar juga di kalangan jemaah naskah Khutbah Arafah yang berjudul, Haji Akbar dan Moderasi Beragama dari Tanah yang Mulia untuk disampaikan pada 9 Dzulhijjah 1443H/8 Juli 2022M oleh Prof. Dr. Moh. Mukri, M.Ag.
Allah berfirman dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat: 3, yang artinya:
“Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) bertobat, itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar gembira (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih”.
Dalam naskah khutbah ini, Prof Mukri mengatakan bahwa itulah ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan secara langsung istilah haji Akbar yang juga pernah dialami oleh Rasulullah. Ayat itu juga merupakan maklumat atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriah.
Haji akbar memang spesial dan memiliki kelebihan serta keistimewaan dibanding dengan musim-musim haji lainnya. Ulama kalangan Syafiiyyah mengatakan: jika hari Arafah
jatuh pada hari Jumat, maka seluruh yang berkumpul di Padang Arafah akan
langsung mendapat ampunan dari Allah tanpa perantara. Dan bila (wukuf) di selain
hari Jumat, maka ampunannya melalui perantara. Artinya, Allah memberikan ampunan orang yang berdosa (yang wukuf) karena adanya orang baik (yang wukuf), Prof. Dr. Moh. Mukri mengutip Kitab Mughni al-Muhtaj Jilid I halaman 497, beberapa keistimewaan haji akbar menurut ulama kalangan syafi’iyyah.
Selanjutnya, Rektor UIN Raden Intan Lampung ini menulis, saat momentum haji akbar mari merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan. Mari kita ber-muhasabah, bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda. Kita disatukan oleh Allah dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah. Kita
disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci. Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah.
Selamat menuju Haji Akbar ya jemaah haji Indonesia. Semoga mabrur, sehat, dan barokah. (DKA-MCH)