Kamis, Maret 28, 2024

Ini Pesan Menag Setelah Tawaf Wada

Tim Media Center Haji (MCH) menyertai Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan tawaf wada (17/07/2022). Menag tawaf wada, MCH tawaf sunah.

Diketahui, tawaf wada merupakan tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Makkah sebagai tanda penghormatan dan memuliakan Baitullah. Sedangkan tawaf sunah merupakan tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah yang waktunya bisa kapan pun. Tawaf sunah dikerjakan dalam setiap kesempatan masuk ke Masjidil Haram dan tidak diikuti dengan sa’i.

Nah, usai melakukan tawaf wada, Menag menyampaikan pesan, terutama menjelang kepulangan jemaah haji Indonesia, baik untuk petugas maupun jemaah, supaya menjaga stamina.

“Malam ini saya melihat, ternyata sampai jam setengah dua dini hari masih banyak jemaah yang datang ke masjidil haram. Baik untuk tawaf, iktikaf atau melanjutkan umrah. Jadi jemaah ini staminanya harus dijaga supaya jangan terlalu diforsir. Karena kita tidak ingin jemaah ini kemudian kehilangan energinya” ujur Menag.

Menag menambahkan, kemarin melihat statistik, sudah bertambah empat jemaah yang wafat.

“Jadi, setelah Armuzna, agak eksponensial kenaikan jemaah yang wafat. Saya bertanya kepada bagian kesehatan, memang faktor yang banyak karena kardiovaskuler yang dipicu oleh kelelahan. Karena itu, saya berharap semua menjaga stamina” pesan Menag.

Selain untuk jemaah haji, Menag juga menyampaikan pesan bagi para petugas haji.

“Petugas-petugas saya harap menjaga staminanya dan yang paling penting menjaga semangat. Semangat bahwa petugas ke sini semangatnya melayani sampai akhir, hingga jemaah itu sampai di rumahnya masing-masing, semangat melayani harus tetap dijaga” tegas Menag.

Mengenai kedatangan jemaah haji di tanah air, sudah disiapkan penyambutan-penyambutan.

“Jemaah kita begitu sampai tanah air fresh, kembali ke rumah juga dengan perasaan senang, bahagia karena bertemu dengan keluarganya kembali. Saya kira ini persiapan-persiapan yang terus kita lakukan, dan malam tadi, kita sudah mengkoordinasikan juga dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk lebih memperhatikan kesehatan jemaah haji. Program yang disusun juga agar disesuaikan dengan tingkat kesehatan jemaah” jelas Menag.

Menurut Menag, hal itu penting dilakukan dalam rangka bersama-sama menjaga kondisi kesehatan jemaah. Apalagi, setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, tidak sedikit jemaah yang mengalami kelelahan.

“Temuan kita, masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri melaksanakan ritual sunnah. Termasuk program dari KBIHU itu menurut kami perlu lebih memperhatikan kondisi jemaah,” pungkas Menag.

Berdasarkan data Siskohat Kemenag, sampai 16 Juli 2022, tercatat ada 55 jemaah wafat. Sebanyak 27 jemaah wafat pada fase sebelum Armuzna, pada rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Sebanyak 16 jemaah wafat pada fase Armuzna, 8-12 Juli 2022. 12 jemaah wafat Pasca Armuzna. (DKA-MCH)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.