Mungkinkah Pilpres hanya akan berlangsung dalam satu putaran? Tentu saja mungkin, dan menurut saya, memang sebaiknya begitu.
Berbagai survei lembaga penelitian sudah menunjukkan saat ini jarak suara antara Prabowo dengan Ganjar dan dengan Anies, sudah lewat dari 20%. Dan elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik, meski hanya satu-dua persen dari satu survei ke survei berikutnya.
Bila tidak ada sesuatu yang luar biasa, mustinya sih di akhir Januari ini, Prabowo-Gibran sudah lebih dari 50%. Ini penting karena, kalau Pilpres hanya berjalan satu kali artinya kita bisa menghemat sekitar 17 Triliun rupiah. Dan suasana ketidakpastian bisa segera berakhir. Ini jauh lebih menenteramkan baik bagi kalangan politisi, pengusaha, maupun masyarakat luas.
Kalau sampai dua putaran, dan kubu Ganjar dan Anies harus bersatu, beragam kemungkinan bisa terjadi. Bukan saja, biayanya mahal, tapi juga terbuka potensi adanya politik identitas, konflik horizontal di tengah masyarakat, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih buruk lagi.
Kemungkinan besar sih yang menang tetap Prabowo-Gibran, tapi dengan biaya yang bisa mengharu-biru.
Jadi yuk, kita upayakan agar Pilpres hanya berlangsung satu putaran. Yuk gunakan akal sehat. Karena hanya dengan akal sehat, bangsa ini akan selamat