Desa Patuguran merupakan sebuah desa di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Tak dapat dipungkiri bahwa Desa Patuguran merupakan salah satu desa yang kaya akan keanekaragaman hayati mengingat lokasinya yang berbatasan langsung dengan pantai dan hutan mangrove. Dari hutan mangrove tersebut yang pada akhirnya mampu sempat dimanfaatkan untuk obyek wisata bagi pengunjung.
Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini wisata tersebut mati diketahui akibat covid-19 yang melanda. Terlepas dari pada itu terdapat permasalahan yang kerap kali masih melanda di desa ini yakni minimnya pengelolaan sampah. Hal tersebut dapat terlihat dari kebiasaan masyarakat Desa Patuguran yang lebih memilih membakar sampah sebagai solusi praktis
Dalam konteks ini sekiranya perlu untuk diberikan advokasi mengenai solusi alternatif yang dapat dilakukan yakni dengan memelihara aggot dan vermikompos. Lebih spesifik, maggot yang dipakai adalah jenis Black Soldier Fly (BSF), mengapa demikian karena maggot jenis ini tidak menjadi hama. Hal tersebut dikarenakan hidupnya yang hanya terbilang sebentar yakni 3 hari. Maggot BSF mampu menguraikan sampah organik menjadi protein tinggi yang nantinya akan berguna bagi pakan ternak.
Disisi lain vermikompos juga dapat digunakan sebagai media pengurai sampah organik karena dari kotoran dan sisa makananya dapat menghasilkan kompos berkualitas tinggi yang kayak akan nutrisi dan nantinya cocok dijadikan sebagai pupuk alami. Melihat potensi tersebut, kami mahasiswa program Mahasiswa Membangun Desa 2024 Universitas Brawijaya mencoba untuk mengimplementasikan vermikompos dan maggot ini di Desa Patuguran selain menjadi langkah awal dalam mengurangi ketergantungan warga terhadap pembakaran sampah.
Dalam rangka mengatasi pengelolaan sampah yang minim tersebut kami menginisiasi program kerja budidaya maggot ini. Budidaya maggot tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga menyediakan sumber pakan ternak yang murah dan berkelanjutan. Di Desa Patuguran, dimana sektor peternakan mungkin menjadi salah satu sumber penghidupan, budidaya maggot bisa menjadi alternatif untuk mengurangi biaya pakan sekaligus mengelola sampah organik.
Secara keseluruhan, pengelolaan sampah rumah tangga dengan vermikompos dan maggot merupakan solusi yang tepat untuk kondisi Desa Patuguran. Dengan mengubah sampah menjadi sumber daya yang bernilai, desa ini tidak hanya dapat mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya kami sangat yakin bahwa dengan budidaya maggot dan vermikompos secara berkelanjutan selain dapat menjadi solusi alternatif pengelolaan sampah juga menjadi membuka lahan ekonomi baru bagi masyarakat Desa Patuguran.