Minggu, November 24, 2024

Sudahkah Kita Merdeka Sampai Hari ini?

Fakhri Ilham
Fakhri Ilham
Penulis adalah S1 Ilmu Hadis UAD dan Kader IMM FAI UAD
- Advertisement -

“Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, oleh sebab itu segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan”. Masyarakat Indonesia tidak asing dengan kalimat tersebut, tanda bahwa negara kita sudah Merdeka.

Tataran manusia atau masyarakat dari dulu sudah melakukan dan melaksanakan konsep tentang kemerdekaan ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa istilah kemerdekaan muncul sekitar abad 17, yang pastinya jika kita menggunakan kata kemerdekaan secara khusus akan membutuhkan lebih banyak konteks dalam penggunaannya.

Pertanyaannya, sejauh mana kemerdekaan itu sudah dirasakan? Apakah hanya sekedar semboyan belaka atau hanya formalitas yang dijadikan sebuah agenda setiap tahunnya? Perlunya kita merefleksikan makna kemerdekaan ini secara utuh sehingga kita paham bahwa merayakan kemerdekaan bukan hanya tentang upacara bendera saja, tetapi banyak hal dibalik itu semua.

Bukan Negara saja Tetapi Masyarakat

Kemerdekaan selalu identik dengan deklarasi sebuah negara, bagaimana tidak? Hampir semua negara di dunia pernah merasakan penjajahan, hanya 10 negara saja yang tidak pernah dijajah oleh bangsa manapun (Nadia 2022). Amerika saja yang merupakan satu-satunya penjajah dari daratan Benua Amerika pun pernah di jajah (Rohman 2020).

Indonesia pun juga merasakan hal yang sama mengenai penjajahan, selama 350 tahun (walaupun ada yang menganggapnya mitos). (Absiroh, Isjoni, Bunari 2017) negara kita dijajah oleh Imperialisme yang berawal dari perjanjian Tordesillas (Nailufar 2020).

Meskipun pada akhirnya, kemerdekaan identik dengan deklarasi sebuah negara, bukan berarti kemerdekaan tidak bisa dirasakan oleh individu. Sebab sebuah kemerdekaan akan lebih terasa jikalau masyarakatnya pun merasakan hal yang sama juga. Kita lihat sejauh ini, apakah kemerdekaan yang dideklarasikan sebuah negara juga dirasakan oleh masyarakat, khususnya Indonesia?

Penulis merasa bahwa kemerdekaan saat ini hanya sebagai ceremonial saja, dalam arti Masyarakat Indonesia semakin menurun tingkat kesadaran terhadap kemerdekaan saat ini. Tidak menutup mata, bahwa justru kemerdekaan lebih terasa di daerah desa atau pedalaman, yang masih menjaga pentingnya sebuah budaya, moral, nilai, dan normanya.

Masyarakat dalam pedesaan cenderung akan lebih mempertahankan kemerdekaannya, dalam hal ini budaya. Secara antropologi, manusia mempunya hasrat atau birahi untuk mempertahankanya identitasnya. Hal ini bisa dilihat bahwa identitas merupakan kunci penting menjalin dialog, jika manusia tidak mempunyai identitas maka tidak ada keunikan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial (Driyantio 2020).

Pedesaan pastinya akan selalu mempertahankan budaya mereka, yang menjadikan nilai-nilai kemerdekaan tumbuh dalam rangka mempertahankan Adat Istiadat mereka. Justru Masyarakat Perdesaan lebih menjalankan kemerdekaan dari pada Masyarakat Kota itu sendiri, bukan berarti penulis mendiskreditkan Masyarakat Kota, akan tetapi perlunya sebuah penyadaran agar nilai-nilai kemerdekaan selalu hadir dalam segmentasi-segmentasi Masyarakat.

Dari Perbedaan menjadi Persatuan

Indonesia Merdeka atas penjajahan yang terjadi baik penjajahan fisik, materil, dsb. Atas dasar itu Indonesia bangkit dari penindasan dan bertekad untuk meraih kemerdekaan. Lantas sudah sejauh mana kita mempertahankan kemerdekaan ini? Jikalau dulu kita berperang menggunakan fisik,sekarang kita berperang dengan berbagai ideologi dan pemikiran yang ada.

- Advertisement -

Berbagai Ideologi yang ada menjadikan Masyarakat Indonesia harus siap dengan segala resiko yang ada. Karena perbedaan tersebut kita menjadi satu, apa yang terjadi mengenai perbedaan itu merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Dari hal tersebut kita harus menjaga segala aspek yang terjadi terhadap perbedaan itu, agar eksistensi perbedaan Indonesia menjadi pelajaran bagi bangsa lain.

Salah satu nilai dari adanya kemerdekaan adalah nilai kebebasan itu sendiri, lantas sudah sebebas mana kita? Apakah sudah sesuai dengan apa yang dituliskan dalam proklamasi? Atau saat ini penjajahan sudah terjadi khususnya dalam pemikiran dan ideologi?

Fakhri Ilham
Fakhri Ilham
Penulis adalah S1 Ilmu Hadis UAD dan Kader IMM FAI UAD
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.