Di awal-awal tahun 2023 ini, nampaknya efek yang ditimbulkan dari Covid-19 masih terasa sampai sekarang, bukan virus atau penyakit medisnya melainkan penyakit mental yang ditimbulkannya. Ialah semangat belajar dari semua kalangan mulai dari SD sampai ketingkat Mahasiswa di Universitas. Keadaan yang dilalui beberapa tahun ini memang cukup menguras tenaga dan pikiran terlebih lagi di sektor pendidikan.
Dari data yang tersedia, Indonesia mengalami kasus terkonfirmasi positif yang cukup banyak berjumlah 76.981 kasus pada juli 2020 (peringkat 26 di dunia). Berdasarkan angka tersebut, 36.636 atau 47,6 persen yang melakukan kegiatan daring.
Kegiatan daring telah memberikan dampak yang tidak baik terhadap kualitas pendidikan di Indonesia khususnya mahasiswa.
Beberapa studi menyatakan pada masa pandemi Covid-19, mahasiswa banyak yang memiliki motivasi belajar yang rendah dan cenderung lebih malas dalam mengikuti proses perkuliahan.
Dengan maraknya kasus seperti ini semua sektor merasakan efeknya. Salah satunya sektor pendidikan yang mengalami berbagai perubahan, seperti pembelajaran dialihkan menjadi dalam jaringan (daring) selama pandemi Covid-19.
Menurut Farah & Nasution (2020), selama pandemi Covid-19 prestasi yang dimiliki mahasiswa cenderung menurun.
Banyak kegiatan pendidikan yang tidak dapat dijalankan, akibatnya menurunkan kualitas dan kemampuannya selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Menurunnya tingkat kualitas dan kemampuan mahasiswa disebabkan karena menurunnya motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa.
Pada dasarnya kesempatan belajar yang sempurna dan tingkat intelektual mahasiswa yang tinggi, akan tetapi tidak didukung dengan motivasi belajar yang tinggi, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak maksimal (Permatasari, 2021).
Lantas, Apakah mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan daring memang mengalami penurunan motivasi belajar?
Mahasiswa yang mengalami penurunan motivasi belajar cenderung merasakan berbagai kondisi ketidaksesuaian dalam beradaptasi.
Lantas ditahun 2023 ini, tahun dimana Covid-19 bisa dikatakan telah hilang dari wajah Indonesia, dimana mahasiswa kembali lagi menjalani perkuliahan secara tatap muka (Offline). Namun ada sebuah keganjalan akibat efek dari pandemi kemarin yang masih berdampak sampai sekarang, ialah semangat belajar mahasiswa yang menurun dan masih terbawa sampai sekarang. Sungguh ini adalah penyakit yang lebih mengerikan dari pada kanker sebab jika semangat belajar mahasiswa menurun maka nasib Indonesia kedepannya akan seperti apa.
Masa depan bangsa ini berada ditangan para pemuda sekarang dan penyakit malas ini tidak segera diatasi maka akan semakin berdampak buruk kedepannya.