Minggu, November 24, 2024

Pelecehan Seksual Verbal Masih Wajar?

Fitria Nurjanah
Fitria Nurjanah
Be kind and be the love
- Advertisement -

Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial tentang video kasus catcalling yang dialami seorang WNA asal Rusia yang dilakukan oleh seorang supir taxi di Jakarta.

Pelaku melontarkan kata-kata tidak senonoh/godaan kepada korban sehingga membuat korban merasa tidak nyaman dan merasa dilecehkan. Tak berselang lama setelah video tersebut viral di media sosial, pelaku langsung ditangkap dan dimintai keterangan.

Namun saat dimintai keterangan, pelaku membantah telah melakukan pelecehan, pelaku mengatakan bahwa dirinya tidak berniat sama sekali untuk melakukan pelecehan seksual.

Dalam hal ini, dpata diketahui bahwa pengetahuan masyarakat tentang pelecehan seksual berbentuk verbal (catcalling) masih minim. Banyak masyarakat menganggap hal tersebut biasa dilakukan dan ditutupi oleh kata candaan.

Padahal pada faktanya, catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan di ruang publik seperti di jalanan atau fasilitas umum lainnya sehingga membuat korbannya merasa tidak nyaman. Catcalling bisa berbentuk ucapan, komentar, siulan, atau bahkan pujian dan seringkali disertai kedipan mata..

Bagi orang yang belum paham betul terkait catcalling biasanya menganggap hal ini biasa, bahkan sebagian orang merasa bangga karena merasa dirinya menjadi pusat perhatian orang lain. Hal ini jelas tidak selaras dengan tujuan catcalling yang dilakukan untuk menarik perhatian orang yang dianggapnya menarik sehingga menimbulkan reaksi/interaksi. Sebagian orang pula merasa tidak nyaman dan merasa diintimidasi oleh pelaku, bahkan catcalling bisa menjadi salah satu tanda dari bahaya pelecehan seksual.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang pelecehan seksual secara verbal harus lebih disosialisasikan kepada masyarakat luas, tentang pengertian dan bahaya yang ditimbulkan, agar tidak dianggap sebagai suatu hal yang wajar.

Orang yang mengalami atau melihat pelecehan ini pun harus mampu melawan pelaku kejahatan seksual agar tidak terus menerus terjadi. Dan jangan pernah merasa takut untuk melawan kejahatan demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Fitria Nurjanah
Fitria Nurjanah
Be kind and be the love
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.