Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem atau mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.
Tujuan utama dari AI adalah untuk mengembangkan teknologi yang mampu belajar, merencanakan, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah tanpa perlu bantuan manusia secara langsung.
Dalam pengembangan AI dibidang kendaraan, AI memungkinkan pengembangan kendaraan yang lebih pintar dan lebih aman.
Teknologi otonom dan sensor-sensor cerdas memungkinkan kendaraan untuk mengidentifikasi dan merespons situasi di jalan dengan lebih efisien daripada manusia. Ini membawa potensi pengurangan kecelakaan lalu lintas dan peningkatan keselamatan pengguna jalan.
Selain itu, AI juga berperan dalam mengoptimalkan efisiensi energi kendaraan. Dengan analisis data yang mendalam dan pemantauan kondisi kendaraan secara real-time, sistem AI dapat mengatur penggunaan energi secara lebih efisien, baik pada kendaraan konvensional maupun elektrik. Hal ini berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi jejak karbon transportasi.
AI juga dapat memperluas konsep mobilitas dengan solusi seperti ride-sharing dan layanan transportasi berbasis aplikasi. Melalui algoritma cerdas, AI dapat mengatur dan mengkoordinasi perjalanan sehingga lebih efisien, mengurangi kemacetan, dan meminimalkan waktu tunggu bagi pengguna layanan transportasi.
Meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memberikan kontribusi besar dalam transformasi industri otomotif, terdapat sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Salah satu kekurangan utama adalah ketergantungan pada teknologi yang dapat mengalami kegagalan atau kerusakan. Misalnya, dalam kasus kendaraan otonom, kegagalan sistem AI dalam mendeteksi dengan benar situasi lalu lintas atau objek di sekitar dapat mengakibatkan risiko kecelakaan yang serius.
Selain itu, keamanan data menjadi isu kritis karena AI dalam kendaraan modern sering kali mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data sensitif pengguna, seperti lokasi, preferensi pengemudi, dan data identitas. Ancaman keamanan cyber seperti peretasan atau pencurian data dapat mengancam privasi dan keamanan pengguna kendaraan.
Kekurangan lainnya adalah kompleksitas sistem AI yang membutuhkan pemeliharaan dan pembaruan terus-menerus. Hal ini dapat mengakibatkan biaya tinggi dan kesulitan dalam integrasi dengan sistem yang ada. Selain itu, dalam beberapa kasus, AI dalam kendaraan mungkin menghadapi tantangan etika, seperti dalam situasi di mana sistem AI harus memilih antara berbagai skenario yang mengancam keselamatan.