Buat saya, Anies Baswedan ini benar-benar keterlaluan. Dalam acara debat Capres yang dilakukan pada hari Minggu, 7 Januari lalu, dia berulangkali menyampaikan kebohongan. Jadi bukan fakta keliru, tapi bohong. Dan semua dia tujukan untuk menjatuhkan Prabowo.
Dia misalnya menuduh bahwa anggaran Rp 700 Triliun Kementerian Pertahanan digunakan untuk beli alutsista bekas, pada saat separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas. Ini bohong banget.
Pertama-tama, anggaran yang dimaksud Anies itu anggaran tahun berapa? Alokasi anggaran Kemenhan tahun lalu misalnya, hanyalah sekitar Rp 134 Triliun. Jadi jauh bangat dari angka Rp 700T yang disebut Anies. Dari anggaran Rp 134 Triliun itu, yang digunakan untuk beli barang hanya Rp 46 Triliun.
Pembelian alutsista bekas ya pasti lebih rendah lagi. Bahkan kalau kita lihat data multiple years, anggaran Kementerian Pertahanan dari 2020-2024 adalah Rp 693 Triliun. Dan tentu saja juga, hanya sekitar sepertiga sampai setengahnya yang digunakan untuk pembelian barang, termasuk alutsista.
Lebih parah lagi, soal rumah dinas pun, Anies salah. Perumahan hanya diberikan bagi anggota TNI yang sudah berkeluarga, sementara yang belum menikah tinggal di barak. Dan di antara yang berkeluarga, 70%an sudah memperoleh rumah dinas. Jadi jelas Anies itu mengarang bebas. Dia tampaknya belum bisa menghilangkan kebiasaan lamanya. Buat dia dan timnya, kebohongan adalah hal yang tidak perlu dihindarkan. Sangat memalukan.
Ayo gunakan akal sehat. Karena hanya dengan akal sehat, Indonesia bisa selamat.