Jumat, Maret 29, 2024

Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo

Kuntowijoyo pemikir muslim di indonesia yang mencetuskan pemikiran tentang ilmu sosial profetik. Ilmu sosial profetik menjelaskan bahwa gagasan penting dalam keilmuwan sosial yang lahir dari sejarawan yaitu ilmu sosial ini dibawah kedalam transformasi dan integrasi masyarakat agar dapat membawa dalam keadaan ideal.

Ilmu sosial ini merumuskan tiga nilai dasar ilmu sosial profetik diantaranya terdapat Humanisasi, Liberasi, dan Transendensi. Di sini Humanisasi menjelaskan bahwa kehidupan tidak berpusat kepada tuhan melainkan kepada manusia.

Pandangan hidup dan semangatnya  tentu untuk menghargai nilai-nilai yang di bangun oleh manusia itu sendiri yang menjadikan manusia sebagai tolak ukur kebenaran dan kebohongan jadi sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat atau masyarakat.

Lalu Liberasi sendiri dapat diartikan sebagai ilmu yang mempunyai tanggung jawab profetik atau ilmu yang mampu mengeluarkan manusia dari kemiskinan serta penindasan dari pihak lain, Liberasi ini berbeda dengan liberatif karena nilai-nilai liberatif masuk kedalam teologi pembebasan yang lebih dari teologis meskipun prinsip mereka berbeda.

Terdapat  empat tujuan liberasi diantaranya pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik. keempat sistem inilah yang menahan manusia untuk tidak menjadikan dirinya sebagai makhluk yang merdeka dan mulia.

Lalu Transendensi disini dijelaskan bahwa kesadaran ketuhan atau kesadaran vertikal manusia bukan secara agama saja melainkan makna apa yang melampaui akal manusia dijelaskan bahwa kesadaran ketuhan atau kesadaran vertikal manusia bukan secara agama saja melainkan makna apa yang sampai melewati akal manusia. Oleh sebab itu ilmu sosial profetik tidak hanya dipakai untuk memahami gejala-gejala melainkan harus mempunyai kekuatan untuk mengubah keadaan tersebut

Resolusi kemanusiaan kuntowijoyo bahwa masyarakat dinilai terlalu menjadikan ajaran-ajaran agama nya sebagai keyakinan bukan sebagai ilmu. Sehingga mereka mudah mempercayai perbedaan terhadap agamanya sendiri. Maka dari itu kuntowijoyo berharap adanya integrasi antara ilmu, Agama, dan, Sosial tidak membawa perubahan kepada realita Sebab terlalu banyak orang yang masih berfikir berdasarkan mitos bukan karna realita nya.

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.