Istirahat siang menjadi hal yang penting bagi siswa. Apalagi Bagi siswa yang paginya tidak sempat sarapan, serta tidak sempat ke kantin di istirahat pertama. Selain digunakan untuk mengisi kembali tenaga setelah dari pagi berjibaku dengan mata pelajaran, istirahat siang juga digunakan untuk melaksanakan Shalat Dzuhur bagi yang beragama Islam.
Pada umumnya istirahat di sekolah ada dua yaitu istirahat pertama, dan istirahat siang. Kebanyakan sekolah durasi istirahat pertama, dan istirahat siang sama yaitu 15 menit. Dengan mempertimbangkan beberapa hal, sudah seharusnya durasi istirahat keduanya harus berbeda. Istirahat siang harus lebih panjang dibandingkan dengan istirahat pertama.
Terkait durasi istirahat pertama sekolah, 15 menit sih cukup. Sementara itu, durasi ideal istirahat siang sekolah itu idealnya 1 jam.
Ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, durasi istirahat siangnya yaitu 15 menit, sudah barang tentu tidak cukup waktunya untuk Sholat Dzuhur, dan makan siang di kantin. Maka harus memilih salah satu, kebanyakan teman saya memilih untuk makan siang di kantin. Sementara Sholat Dzuhurnya nanti ketika pulang sekolah. Untungnya jam 1 siang sudah pulang, jadi tidak terlalu lama menunda waktu Sholat Dzuhur.
Selanjutnya ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama, durasi istirahat siangnya yaitu 30 menit. Saat itu, guru pendidikan agama Islam memberikan kartu kehadiran Sholat Dzuhur berjamaah di mushola. Maka mushola sekolah pun menjadi ramai oleh para siswa yang hendak melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah. Karena luas mushola tidak cukup menampung seluruh siswa sekolah, maka harus mengantri.
Setelah selesai sholat berjamaah, masih ada waktu 15 menit untuk makan siang di kantin. Tentu saja waktu 15 menit tersebut tidak cukup, karena kantinnya sudah pasti ramai. Sehingga tentu harus mengantri cukup lama. Makan makanan nya pun harus cepat, karena takut keburu guru masuk kelas. Padahal makan paling nikmat itu jika tidak tergesa-gesa, dan sambil diresapi.
Kemudian ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, durasi istirahat siangnya yaitu 1 jam. Sekolah menengah pertama tempat saya sekolah merupakan madrasah, dan hampir seluruh siswanya tinggal di pondok pesantren atau asrama santri yang tersebar tidak jauh dari sekolah. Istirahat siangnya itu dari jam 12.00 hingga jam 13.00.
Karena istirahat siangnya 1 jam, maka ketika istirahat siang para siswa pun banyak yang memilih pulang ke pondok pesantren atau asrama santri untuk makan siang. Mereka yang tetap di sekolah ketika istirahat siang adalah siswa yang laju (pulang pergi), ada juga bukan siswa laju yang memilih untuk tidak pulang ke asrama.
Sesampainya di asrama Sholat Dzuhur berjamaah, lalu makan siang. Masih ada waktu sekitar 40 menit, tidur siang selama 35 menit, sisa 5 menit bergegas kembali ke sekolah. Tidak ada alarm yang membangunkan, tetapi minta teman yang terjaga untuk membangunkan “Mengko yen jam 13.55 gugah ya.”
Kadang saya minta ke adik kelas untuk membangunkan, kadang juga teman sekelas saya yang satu asrama bernama Fiyan. Kalau Fiyan tidak tidur siang saya tidur siang, maka ia yang membangunkan saya, begitu juga sebaliknya. Kalau kami sama-sama tidur siang, maka sebelum tidur minta kepada adik kelas untuk membangunkan kami.
Kegiatan lainnya selain tidur siang, yang bisa dilakukan adalah mencuci pakaian. Banyak teman sekelas saya memanfaatkan istirahat siang untuk mencuci pakaian kotor yang telah lama menumpuk.
Berdasarkan pengalaman saya tersebut durasi ideal istirahat siang sekolah itu 1 jam. Dengan waktu 1 jam tersebut bisa Sholat Dzuhur berjamaah dengan khusyu, makan siang tanpa tergesa-gesa, dan bisa tidur siang meskipun sebentar. Sehingga ketika menerima mata pelajaran di siang hari justru lebih fresh, dan bersemangat.