Kamis, Maret 28, 2024

TERKUAK! Bukti Demo Neno Warisman Adalah Marketing Markobar

Arman Dhani
Arman Dhanihttp://www.kandhani.net
Penulis. Menggemari sepatu, buku, dan piringan hitam.

Suatu pagi di Kota Solo. Di bawah komando Bunda Neno Warisman, orang-orang berdemonstrasi di depan warung martabak Markobar. Lah, kenapa Markobar didemo? Martabaknya enggak enak? Atau rasa topingnya yang premium bikin enek? Atau martabak red velvet-nya tidak dilengkapi Kang Seul-gi?

Orang-orang itu, di bawah komando Bunda Neno Warisman, berdemonstrasi di depan Markobar karena pengin ganti presiden. Konon ribuan orang, di bawah komando Bunda Neno Warisman, melakukan gerak jalan dari Lapangan Kota Barat, Solo, dengan memakai atribut bertuliskan #2019GantiPresiden.

Gerak jalan sih bebas, boleh saja. Tapi yang bikin gemas, Bunda Neno Warisman dan massanya berhenti dan berorasi di depan Markobar. Intinya, pada pemilu mendatang kita wajib pilih calon presiden lain.

Sejak kapan Markobar jadi KPU atau Bawaslu yang mengurusi pemilu?

Muncul analisis begini: Mereka, di bawah komando Bunda Neno Warisman, melakukan demonstrasi di depan Markobar karena warung tersebut milik Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Joko Widodo. Mereka mau bilang, “Le, tolong bapaknya dikasih tahu, kami ini sudah kehabisan ide. Tolonglah, kamu bilang ama bapakmu enggak usah ikut pilpres biar calon kami menang.”

Bukan cuma saya yang bingung, demonstrasi ganti presiden kok orasinya di depan warung martabak. Ini mungkin strategi baru, patut ditiru oleh gerakan Kamisan. Jika selama ini peserta Kamisan demonstrasi di depan Istana untuk menuntut negara mengakhiri impunitas, mulai Kamis besok Kamisan bisa demonstrasi di depan Kementerian Maritim. Siapa tahu Pak Luhut bisa bantu.

Kalian masih bingung kan kenapa kok demonstrasi ganti presiden dilakukan di depan warung martabak? Ya bagaimana, wong bikin lagu #2019GantiPresiden saja klaimnya ngawur semua, kok bisa berharap punya oposisi waras? Begini deh, retorika oposisi yang ada enggak pernah jauh dari komunis, liberal, antiislam, dan menzalimi ulama. Dikiranya negara ini cuma orang Islam saja.

Mbok sekali-kali kritik developmentalisme, tuntut penegakan hukum, atau tagih komitmen Nawacita.

Sebentar, Mas, ini tulisan kan judulnya “TERKUAK! Bukti Demo Neno Warisman Adalah Marketing Markobar”, kok malah ambyar sampai ke Nawacita segala? Ya bagaimana, gara-gara demo depan warung martabak yang viral itu, teman-teman saya pada pesan Markobar. Saya yakin ada peningkatan 200 hingga 300 persen penjualan martabak Markobar di seluruh Indonesia karena demo itu. Orang-orang yang selama ini enggak tahu anak Jokowi jualan martabak, jadi tahu dan penasaran ingin mencoba martabaknya.

Oh, ya, bisa jadi orang-orang yang selama ini tidak peduli malah jadi bersimpati kepada Jokowi. Kamu punya masalah dengan bapaknya, eh, malah anaknya yang diserang. Orang-orang yang mendukung gerakan #2019GantiPresiden ini bahaya betul dalam berpikir. Ada prinsip etika sederhana: jika kamu enggak suka seseorang, jangan serang keluarganya. Saat belum berkuasa saja sudah meginjak-injak prinsip tersebut, bagaimana nanti kalau berkuasa? Tolong ya, Bunda ….

Saya enggak suka martabak Markobar kok, Bunda … saya lebih suka Tahu Petis Yudhistira.

Arman Dhani
Arman Dhanihttp://www.kandhani.net
Penulis. Menggemari sepatu, buku, dan piringan hitam.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.