Kamis, Maret 28, 2024

Bukan Revolusi Akhlaq Tapi Menyempurnakan Akhlaq

Nurbani Yusuf
Nurbani Yusuf
Aktivis Persyarikatan Muhammadiyah di Ranting Gunungsari Kota Batu

Rasulullah saw: kakek buyut para Habib, Sayyid, dan Syarif diutus untuk menyempurnakan akhlaq. Pada dirinya terdapat akhlaq yang luhur sebagai sebab diutusnya untuk menyempurnakan akhlaq bukan merevolusi. Rasulullah saw dihiasi dengan akhlaq terpuji sebagai bekal sebelum memperbaiki yang lain.

Indahkan lisanmu, rendahkan suaramu, atur sikapmu dan buktikan hidupmu tak butuh dunia dengan tidak mengumpulkan harta dan deret kesenangan, baru kami akan mengikut.

Ketika sahabat bertanya, apakah akhlaq Rasulullah itu? Aisyah ra menjawab: Al-Qur’an.
Jadi Nabi saw adalah interprestasi firman Allah. Manusia Agung. Manusia Luhur. Manusia Berbudi, terus berdakwah bukan karena menginginkan kekuasaan atau sejumput penghargaan seperti yang pernah ditawarkan Abu Lahab dan Abu Jahal, tapi karena akhlaq luhurnya. Lisannya dan perihidupnya adalah teladan termasuk kehidupan rumah tangga dan track-record asmaranya.

Tak ada kabar mesum dalam muamalah Nabi saw agar terpercaya dan tinggi marwahnya. Tidak pernah ada kabar dusta tentang Nabi saw. Sebab sepanjang hidupnya Nabi saw tak pernah berdusta sebab itu beliau saw diberi gelar Al Amien bahkan oleh musuh yang paling membencinya. Jadi tak ada celah dalam diri Nabi saw itu.

Jadi Rasulullah saw adalah manusia ideal yang di gambarkan dalam Al-Qur’an. Manusia tanpa cela. Manusia tanpa cacat. Dan dijaga dari kesalahan. Jadi Rasulullah saw tak pernah salah. Ucapan, tindakan dan diamnya adalah sunah.

Rasulullah saw itu ganteng, dan siapapun yang memandang akan tertunduk— bukan sebaliknya. Badannya sedap di pandang, wajahnya bersinar, tutur katanya lembut, tidak suka pidato, bicaranya ringkas dan efisien, di rumahnya hanya ada sebuah nampan dan tidur di atas pelepah kurma.

Beliau saw tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, tidak pernah menyimpan apalagi ada sisa makanan. Tak ada kendaraan atau baju mewah. Semua hal-hal baik terkumpul dalam diri Rasulullah saw.

Dengan ketinggian budi luhurnya, Rasulullah saw di utus untuk menyempurnakan bukan merevolusi. Merawat dan memperbaiki yang sudah baik bukan sebaliknya — sikap kerendah hatian, tawadhu dan lembut, bukan beringas lagi kasar. Rasulullah saw adalah tolak ukur bagi siapapun yang mengaku baik.

Saya percaya, Allah Maha Tahu dan siapa pun yang benar-benar ingin berbuat bajik untuk izzul Islam, Insya Allah akan dilindungi, dijaga dan diberkahi, meski nampak tak sedap dipandang. Saya percaya bahwa setiap niat bathil pasti binasa — meski dibungkus jubah lapis tujuh. Saya juga percaya menjual diri atau menjual agama sama lacurnya .

Nurbani Yusuf
Nurbani Yusuf
Aktivis Persyarikatan Muhammadiyah di Ranting Gunungsari Kota Batu
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.