Bimbingan skripsi adalah proses pengerjaan skripsi yang di lakukan mahasiswa tingkat akhir untuk mendapatkan ACC dari dosen pembimbing agar mahasiswa tersebut bisa melakukan sidang. Ada yang menarik dalam proses bimbingan skripsi di tanah air ini baik itu dalam universitas negeri maupun swasta karena banyaknya drama antara mahasiswa dan dosen pembimbingnya.
Mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan proses bimbingan skripsi kerap kali menemui masalah. Mulai dari yang pertama rasa mager yang di alami oleh semua mahasiswa. Rasa mager ini kerap kali menjadi alasan utama kenapa skripsi mahasiswa tidak selesai.
Banyak faktor yang mempengaruhi rasa mager ini diantaranya yaitu keasikan bermain sosial media. Sosial media menjadi penghambat karena sosial media diatur untuk memuaskan penggunanya agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama bahkan bisa berjam-jam. Tak heran bimbingan skripsi menjadi lama.
Faktor yang kedua yang kerap kali ditemui pada mahasiswa yaitu ketidakmampuan mahasiswa dalam memahami bidang yang diteliti. Yang paling lumrah jika mahasiswa banyak sekali tidak paham akan bidang nya. Hal ini disebabkan dari mahasiswa tidak mengerti akan metode penelitian nya dan cara pengerjaan nya. Bisa jadi bidang yang diteliti memang lah sulit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaanya.
Faktor terakhir yang menentukan cepat lambatnya proses bimbingan skripsi adalah dosen pembimbing itu sendiri. Banyak sekali drama yang dialami mahasiswa saat ini yaitu mulai dari dosen yang slow respon dan susah ditemui.
Seringkali mahasiswa sudah menghubungi dosen pembimbingnya tapi tak kunjung ada kabar. Niat hati ingin menelpon agar cepat malah di sangka tidak etis, hal ini membuat mahasiswa serba salah. Tak bisa dipungkiri ada beberapa dosen yang berlaku demikian, bisa jadi dosen tersebut memang sibuk sehingga chat pun tak di baca atau bahasa keren nya (chat-nya tenggelam).
