Rabu, November 6, 2024

Tahun 2022, Muhammadiyah Optimis Menghadapi Covid-19

Agus Samsudin
Agus Samsudin
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC)
- Advertisement -
Tak terasa hampir 2 tahun, tepatnya 20 bulan mengelola Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Sungguh pengalaman membanggakan sekaligus keprihatinan. Namun, kita juga semakin memahami nilai-nilai yang dianut Persyarikatan Muhammadiyah dalam tataran praktek. Muhammadiyah adalah organisasi mapan. Di tingkat pusat Persyarikatan Muhammadiyah, banyak orang yang mumpuni dan penuh dedikasi. Demikian juga untuk wilayah-daerah-cabang-ranting. Secara khusus, apresiasi kepada seluruh RSMA (rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah) atas seluruh upaya dan dedikasi ketika menghadapi outbreak di bulan Juni-Juli lalu. Demikian juga kepada para relawan yang bekerja siang malam dalam pemulasaraan jenazah.

Tidak ada kurve bencana

Berbeda dengan manajemen bencana pada umumnya. Bencana Covid-19 tidak mengenal manajemen pra bencana, yang mengukur kemungkinan kejadian dan resiko serta mitigasi sehingga ada persiapan ketika bencana.

Dalan konteks Covid-19, tidak ada persiapan, karena belum terjadi sebelumnya. Maka, yang terjadi adalah masa kegawat-daruratan yang sangat panjang, yaitu dari Februari 2020 sampai Desember 2021. Layaknya gawat darurat bencana, semua tidak tahu. Jadi, semua bersifat emergency, serba darurat, berubah, dan penuh dengan diskusi dan pasti trial and error.

Bencana Covid-19 mengajarkan kita untuk siap menghadapi perubahan mendadak dan tidak pasti. Hidup itu penuh perubahan, apa yang terjadi hari ini bisa besok hilang, jungkir balik. Kita semuanya menamakan perubahan itu sebagai sebuah disrupsi, gangguan yang mengubah semuanya (game changer).

Atas dasar itu pula, ada kurve belajar baik pemerintah, rumah sakit dan masyarakat. Banyak kebijakan yang berubah, banyak respon rumah sakit yang terus berkembang dan masyarakat melakukan respon terhadap setiap kebjakan dan dampak Covid-19.

Awal tahun 2021, Indonesia cukup optimis. Tingkat penularan menurun. Ketika libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 “dilepas” terjadi lonjakan. Mencapai puncaknya pada bulan Juni-Juli. Saat itu, semua rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19. Kekurangan oksigen terjadi di mana-mana. Jumlah fatalitas meningkat tajam. MCCC sampai berkirim surat khusus kepada Presiden untuk melakukan lock down selama tiga minggu. Karena pemerintah masih ragu-ragu, sekalipun kemudian ada PPKM dalam berbagai level yang akhirnya berjalan cukup efektif sampai sekarang.

Ya, hampir seluruh rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah dipakai untuk merawat pasien. Tidak akan pernah lupa di bulan-bulan tersebut ada tenaga kerja kesehatan, ulama, pengurus persyarikatan dari berbagai level, dosen, guru, saudara dekat, tetangga yang dipanggil oleh Allah SWT. Semua menjadi pelajaran berharga.

Vaksinasi juga menjadi kontraversi. Vaksinasi sebenarnya adalah salah satu model yang paling efektif dalam temuan bidang kesehatan. Sekarang kita tidak pernah dengar lagi ada sakit cacar, polio dan lain-lain. Bahkan, untuk generasi Z, barangkali tidak mengenal, karena penyakit itu hampir tidak ada.

Dalam konteks Covid-19, percepatan proses penemuan vaksin ditambah berbagai info hoaks, membuat ramai kalau tidak mau disebut kacau. Ada isu efikasi vaksin, isu konspirasi, isu bisnis, isu hak asasi manusia, penanaman chips sampai isu keagamaan. MCCC jalan terus! Mengusung tema Vaksinasi untuk Semua (vaccination for all) menyasar seluruh lapisan masyarakat termasuk lansia, difabel dan lintas agama.

Kerjasama dengan Kementrian Kesehatan, TNI dan POLRI didukung partner lain telah mem-vaksinasi lebih dari 600 ribu orang. Bertempat di fasilitas Muhammadiyah-Aisyiyah. Gedung pertemuan, kantor, perguruan tinggi, sekolah menengah, pesantren, rumah sakit dan berbagai fasilitas lain. Sekarang sudah masuk untuk vaksinasi anak-anak. Insya Allah kita akan teruskan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, memilih tema optimis hadapi Covid-19 sebagai sebuah narasi positif yang perlu dibangun agar bangsa Indonesia bangkit kembali dari keterpurukan berbagai hal. Penundaan Muktamar ke bulan November 2022 adalah sebuah upaya menjaga keselamatan kita semuanya agar tetap sehat dan bisa mempersiapkan dengan lebih baik, dengan berharap, Covid-19 sudah menurun sehingga kemeriahan muktamar bisa dinikmati.

- Advertisement -

Kuartal empat 2021 penularan Covid-19 sudah menurun drastis dan semua orang wait and see karena ada varian baru. Prinsipnya kita semua harus tetap menjaga protocol Kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Pemerintah perlu melakukan 3T (treatment, tracing, tracking) dan V (vaksinasi). Waspada dan tidak jumawa.

Tahun 2022, berharap untuk lebih baik, beberapa catatan penting yang perlu dicermati adalah sebagai berikut:

  1. Pemantapan sistem kesehatan. Penguatan kembali jejaring rumah sakit dan kampanye untuk hidup sehat perlu terus diserukan dalam arti luas.
  2. Pemulihan ekonomi. Aktifitas sektor riil dengan dilonggarkannya aktifitas interaksi dan mobilitas manusia. Perlu dipikirkan oleh Majelis Ekonomi dan Amal Usaha apa yang perlu dilakukan?
  3. Kesiapan pembelajaran tatap muka. Secara perlahan tapi pasti pembelajaran secara luring akan dilakukan yang secara langsung maupun tidak langsung ikut menggerakkan roda ekonomi
  4. Penyelenggaraan ibadah. Menurunnya tingkat penularan Covid-19 memungkinkan untuk beribadah dengan cara normal mulai dari haji, umrah, solat dan pengajian.
  5. Varian baru Omicron. Tetap waspada karena ada varian baru dengan tingkat penularan sangat tinggi dan berharap tingkat gejala medis yang menurun. Perlu pantauan secara terus menerus. Setidaknya hingga bulan November 2022.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak kepada MCCC baik berupa dukungan moril, materiil. Dari pimpinan pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting, seluruh majelis, lembaga, Ortom, amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah.

Kepada para tenaga kerja kesehatan, pengurus MCCC tingkat wilayah, daerah dan cabang, serta para relawan, tetaplah konsisten menjaga apa yang telah dicapai. Kepada para mitra nasional maupun internasional yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Insya Allah 2022 menjadi tahun akhir bencana non alam di Indonesia.

Agus Samsudin
Agus Samsudin
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC)
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.