Sabtu, April 27, 2024

Slow Bar, Merayakan Kesunyian

Ratna Hermawati
Ratna Hermawati
Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang menyukai promosi kesehatan dan membaca buku. Menulis karena sering overthinking. Saat ini berdomisili di Pamekasan, Madura

Di dunia kita yang serba cepat, di mana keramaian dan hiruk pikuk tampaknya adalah hal yang biasa, konsep slow bar  menawarkan pelarian yang menyegarkan.

Bayangkanlah kaki kita melangkah ke kedai yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, dan disambut aroma kopi yang baru diseduh serta dengung lembut percakapan penuh makna.

Semua ini adalah inti dari slow bar-yang mana merupakan surga bagi mereka yang mencari istirahat dari hiruk pikuk kehidupan modern.

Pada slow bar, waktu mengambil dimensi yang berbeda. Slow bar bukanlah tentang buru-buru minum kopi untuk sekedar membuat diri terjaga atau menyempatkan minum kopi sekejap saat travelling ; sebaliknya, slow bar adalah ajakan untuk berlama-lama dan menikmati secangkir kopi yang dibuat dengan cermat.

Para barista dan ahli mixologi di slow bar adalah para artisan, yang dengan cermat menyiapkan setiap cangkirnya dengan hati-hati dan penuh perhatian.

Suasana di slow bar dirancang dengan cermat untuk mendorong relaksasi dan kontemplasi. Pencahayaan lembut, tempat duduk yang nyaman, bahkan soundtrack yang dipilih  menciptakan suasana di mana pengunjung dapat bersantai, membiarkan diri mereka hadir sepenuhnya pada momen tersebut atau mindfuness.

Selain itu, umumnya slow bar menekankan penggunaan bahan-bahan lokal yang berkualitas tinggi. Slow bar menumbuhkan komitmen terhadap sustainability dan mendukung produsen lokal sehingga memungkinkan pelanggan untuk mengapresiasi cerita di balik setiap tegukan dan menikmati hubungan dengan komunitas dan lingkungan.

Pengaruh slow bar terhadap perekonomian

Lambatnya industri dan dampaknya terhadap perekonomian telah menjadi topik yang menarik dan memprihatinkan banyak orang dalam beberapa tahun terakhir. Konsep slow bar yang ditandai dengan suasana santai dan fokus pada kualitas daripada kuantitas, telah mendapatkan popularitas sebagai alternatif dari suasana bar yang bergerak cepat dan bervolume tinggi. Pergeseran menuju slow bar ini mencerminkan perubahan preferensi konsumen dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman sosial yang lebih bermakna.

Salah satu dampak utama munculnya slow bar terhadap perekonomian adalah peralihan pada produk lokal dan artisanal. Slow bar sering kali memprioritaskan perolehan bahan-bahan secara lokal, mendukung produsen skala kecil, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Fokus pada kualitas dan sustainibility ini dapat memberikan dampak positif pada berbagai industri, mulai dari pertanian dan produksi pangan hingga pembuatan kopi dan asesoris cafe. Dengan demikian slow bar berkontribusi terhadap perekonomian komunitas melalui promosi prouk lokal.

Selain itu, penekanan pada kualitas dibandingkan kuantitas pada slow bar dapat menghasilkan margin keuntungan yang lebih tinggi bagi pemilik bar dan juga dapat menciptakan peluang upah yang lebih tinggi.

Meskipun slow bar biasanya melayani lebih sedikit pelanggan dibandingkan dengan restoran bervolume tinggi, harga premium yang diberikan pada kopi buatan sendiri dan layanan yang dipersonalisasi dapat menghasilkan pendapatan per pelanggan yang lebih tinggi. Model ekonomi ini dapat mendukung pemilik dan staf bar, sehingga menghasilkan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan dan adil.

Rata-rata slow bar mempunyai jam buka cafe yang tidak fixed. Pengunjung diharapkan setia memantau update di sosial media. Hal ini menciptakan konsep slow bar bukanlah menunggu pelanggan, tapi ditunggu pelanggan. Konsep slow bar sejalan dengan trend konsumsi eksklusivitas, d9mana terdapat pasar bagi konsumen yang bersedia mengeluarkan biaya untuk pengalaman yang memperkaya hidup mereka.

Pergeseran perilaku konsumen ini telah menciptakan peluang bagi slow bar untuk berkembang dan berkontribusi terhadap lanskap perekonomian secara keseluruhan. Dengan menawarkan suasana yang kondusif untuk bersosialisasi dan menikmati minuman, slow bar memenuhi permintaan akan pengalaman otentik dan berkesan dan menarik pelanggan yang bersedia berinvestasi pada momen-momen ini.

Kesimpulan

Konsumen memilih slow bar sebagai pilihan yang disengaja untuk bersantai, menghargai hal-hal terbaik dalam hidup, dan menemukan keseimbangan dalam dunia yang serba cepat. Daya tariknya terletak pada kesempatan untuk menikmati tidak hanya minumannya, tetapi seluruh pengalaman rehat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.

Munculnya slow bar mencerminkan pergeseran preferensi konsumen terhadap kualitas, sustainibilitas, dan pengalaman yang berkesan. Pergeseran ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap perekonomian, mulai dari mendukung produsen lokal hingga menciptakan peluang ekonomi bagi pemilik dan staf bar. Ketika trend slow bar terus mendapatkan momentum, akan menarik untuk mengamati dampak kelanjutannya terhadap perekonomian dan industri makanan dan minuman yang lebih luas.

Sumber referensi : 

  1. https://www.instagram.com/coconotane/
  2. https://www.instagram.com/yasakagama/
  3. https://www.instagram.com/pituturkopi
  4. https://instagram.com/rubyscoffee
  5. https://www.instagram.com/1956.mor/
  6. https://www.instagram.com/wifeandhusband_kyoichi/
Ratna Hermawati
Ratna Hermawati
Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang menyukai promosi kesehatan dan membaca buku. Menulis karena sering overthinking. Saat ini berdomisili di Pamekasan, Madura
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.