Jumat, April 26, 2024

Pancasila dan Esensi Ketuhanan

M Japar
M Japar
Dosen Universitas Negeri Jakarta

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juli merupakan momentum penting untuk melakukan refleksi kebangsaan. Masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai indikator belum berhasilnya pengamalan nilai-nilai Pancasila, perlu untuk direnungkan dan dievaluasi. Dalam implementasi sila Ketuhanan, masalah klasik yang masih ada sampai saat ini adalah persoalan toleransi baik dalam hal sosial maupun keagaaman.

Dalam narasi yang lebih formal dikatakan bahwa pandangan hidup yang dilandasi semangat Ketuhanan yang berkebudayaan menempati posisi yang tinggi dalam dasar negara Pancasila. Sila Ketuhanan memberi jiwa, spirit, atau pancaran kepada sila-sila yang lain.

Pengamalan sila Ketuhanan begitu penting dan akan memberi warna bagi pengamalan ke empat sila lainnya. Bung Karno sebagai Presiden pertama di Indonesia, melukiskan Ketuhanan yang berkebudayaan, Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, Ketuhanan yang menghormati satu sama lain dengan menanggalkan “egoisme agama”.

Ketuhanan yang hakiki memandang manusia sebagai perwujudan cinta kasih Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus mengembangkan hubungan cinta kasih terhadap sesama manusia, juga dengan alam sekitar. Cinta kasih yang menurut Bimbo meliputi warga sekampung dan senegara bahkan sedunia.

Perbedaan agama adalah sebuah keniscayaan, juga sebuah kewajaran jika pemeluk agama secara personal merasa agamanya yang paling baik dan benar. Tetapi sejatinya semua agama memiliki titik temu dalam ajakan mencintai dan menyebarkan kasih sayang di muka bumi. Di antaranya dapat dicermati pada ajakan “Cintailah sesama manusia seperti anda mencintai dirimu sendiri”.

Interaksi dan relasi sosial dalam masyarakat yang heterogen tetapi didasari oleh ketulusan kasih sayang sering membuat keakraban yang melibat hati sesama pemeluk agama. Agama yang dianut tidak menghambat interaksi dan relasi kemanusiaan, malah dapat menjadi dasar untuk saling mengenal dan saling belajar bertoleransi dalam menjalankan kebaikan sehingga tercipta masyarakat yang harmonis.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, harus lebih dipahami pada makna Ketuhanan, yaitu sikap meniru,  mendekati, dan menjiwai cinta kasih Tuhan. Jika warga negara mampu meniru, mendekati dan menjiwai sifat cinta kasih Tuhan sesuai ajaran agama masing-masing, maka semua warga negara dapat mencapai kecenderungan yang sama yaitu titik temu keesaan, yaitu bersatu dalam kebajikan.

Sila ini menghendaki agar bangsa Indonesia yang berketuhahan dapat menjiwai sifat kasihnya sayang-Nya dan menjadikan-Nya sebagai sumber moralitas dalam kehidupan pribadi dan sosial. Kecintaan terhadap Tuhan dapat memancarkan kasih sayang kepada sesama makhluk melalui sikap keagaaman yang tulus dan toleran, menjalin komunikasi yang luas dalam bergotong royong, melaksanakan kebajikan bagi semua, dengan konsisten berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan serta secara tulus berbuat kebaikan dengan sikap hidup yang amanah, jujur dan tidak korupsi.

Dari deskripsi di atas, maka sudah selayaknya bangsa Indonesia melakukan refleksi ketuhanan. Apakah kita sudah secara konsisten menempatkan cinta kita kepada Tuhan melalui kecintaan kita terhadap sesama? Apakah kita sudah bisa menempatkan cinta kita terhadap Tuhan dengan sikap ikhlas melihat perbedaan dan menghormati perbedaan?

Pertanyaan-pertanyaan itu sangat mendasar karena bagaimanapun dalam menjalankan kehidupan bertoleransi di  masyarakat, negara dan pemerintah memiliki peran yang diperlukan. Negara harus hadir dalam kehidupan publik, karena bisa saja sikap intoleransi masyarakat bukan dipicu oleh sentimen keagamaan tetapi muncul karena ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi yang nampak di depan mata. Potensi-potensi intoleran dapat dikurangi dengan pembangunan yang berkeadilan.

M Japar
M Japar
Dosen Universitas Negeri Jakarta
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.