Minggu, November 24, 2024

Menulis Nonfiksi Kreatif

Hamid Basyaib
Hamid Basyaib
Aktivis dan mantan wartawan; menerbitkan sejumlah buku tentang Islam, masalah-masalah sosial, dan politik internasional.
- Advertisement -

Kenapa menulis harus belajar? Kenapa menulis tidak bisa diperlakukan seperti bicara, yang setiap orang otomatis mampu melakukannya?

Jawabannya sederhana: bicara adalah bagian dari fitrah manusia, seperti makan-minum, tidur dan sebagainya. Menulis tidak termasuk dalam sifat-sifat dasar itu.

Menulis adalah gejala baru. Ia perangkat ekspresi pikiran yang belum lama ditemukan oleh umat manusia. Karena itu menulis harus dipelajari. Dan setiap keahlian yang hanya bisa didapat dengan belajar, harus dipelajari terus-menerus. Kabar baiknya: setiap keterampilan yang bisa dipelajari, akan bisa dikuasai.

Kemampuan menulis sangat penting untuk berbagai keperluan. Keahlian menulis bisa meningkatkan karir seseorang di organisasi, termasuk lembaga bisnis. Sebagai bawahan, sangat baik jika Anda mampu mengungkapkan pikiran dengan tulisan kepada atasan. Sebagai atasan, pesan dan perintah tertulis Anda kepada bawahan akan diterima dengan tepat, jika Anda mampu menuliskannya dengan jelas.

Kemampuan ini semakin relevan dengan kian tingginya arus komunikasi tertulis seperti sekarang. Tanpa memahami perangkat penulisan dengan baik, potensi kesalahpahaman semakin besar — dengan akibat yang bisa fatal.

Inilah inti aktifitas penulisan: mengorganisasikan pikiran. Keberhasilan pengorganisasian ini akan berdampak luas, termasuk pada kemampuan bicara secara terstruktur, bahkan pada proses pengambilan keputusan di berbagai bidang kehidupan. Hal sebaliknya — ketidakberesan — akan terjadi jika kita tidak mampu mengorganisasikan pikiran dengan benar.

Tapi, jika Anda ingin menulis artikel, esai, tulisan “ilmiah populer” atau apapun istilahnya, bagaimana cara memulainya? Elemen-elemen apa yang harus ada di sana, agar tulisan kita kuat dan memikat?

Bagaimana memilih diksi? Bolehkah kita meniru tulisan orang lain? Bolehkah kita menyisipkan ide jenaka dalam tulisan serius? Apa yang dimaksud penulisan pretensius dan mengapa kita tidak perlu melakukannya?

Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan gamblang, disertai contoh-contoh dalam kursus ini. Ia berlaku untuk semua jenis tulisan nonfiksi — artikel, esai, laporan penelitian, makalah ilmiah, buku, bahkan rilis pers, yang umumnya tidak dikerjakan dengan baik.

Kursus berlangsung selama sebulan, peserta menerima 15 kuliah yang padat, dikirimkan setiap dua hari melalui email. Ini setara dengan kuliah satu semester; atau 45 jam pertemuan.

- Advertisement -

“Menulis Nonfiksi Kreatif” merupakan kursus pertama dalam jenisnya di Indonesia; suatu kuliah penulisan yang lengkap, dengan perspektif luas, mencakup semua elemen penting dalam penulisan nonfiksi, tapi sekaligus berorientasi praktis. Tujuannya untuk membuat peserta memahami perangkat-perangkat penulisan, kemudian mampu menerapkannya dengan baik dalam tulisan yang memikat dan berkualitas. Kursus dimulai 7 Oktober 2020. Biaya kursus ini mahal. Bagi yang berminat, silakan hubungi:Hamid Basyaib di WA 0819 94 0307 62. Penting untuk staf kantor.

Hamid Basyaib
Hamid Basyaib
Aktivis dan mantan wartawan; menerbitkan sejumlah buku tentang Islam, masalah-masalah sosial, dan politik internasional.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.