Pernahkah Anda bertanya-tanya apa penyebab utama kematian di seluruh dunia? Mungkin Anda berpikir itu adalah konflik bersenjata, seperti perang atau kejahatan, atau mungkin bencana alam yang dahsyat dan kelaparan. Namun, data menunjukkan fakta yang mengejutkan: pembunuh nomor satu di dunia adalah penyakit jantung.
Penyakit jantung memakan korban jiwa dengan kecepatan yang mengerikan. Di Inggris, setiap tiga menit, satu nyawa hilang karena penyakit ini. Di Amerika Serikat, angka ini jauh lebih cepat, yaitu satu kematian setiap 34 detik. Sementara itu, di Asia Tenggara, situasinya lebih serius lagi dengan satu orang meninggal setiap delapan detik. Meskipun angkanya bervariasi dari satu negara ke negara lain, penyakit jantung secara global bertanggung jawab atas 13% dari seluruh kematian.
Kami menyadari bahwa topik ini mungkin bukan awal yang paling menyenangkan untuk mengawali minggu. Namun, kami merasa penting untuk mengangkatnya. Hari ini adalah Hari Jantung Sedunia, sebuah momen yang tepat untuk memicu percakapan global tentang kesehatan jantung. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran, berbagi informasi, dan belajar cara menjaga organ vital ini agar tetap sehat.
Jantung kita, yang ukurannya hanya sebesar kepalan tangan, adalah organ yang paling giat bekerja di tubuh manusia. Tanpa henti, ia memompa sekitar 5 liter darah setiap menit, atau lebih dari 7.000 liter setiap hari. Beban kerja yang luar biasa ini membuat jantung rentan terhadap kerusakan seiring berjalannya waktu. Akibatnya, fungsinya bisa melemah, terutama ketika dihadapkan pada faktor risiko seperti diabetes, kebiasaan buruk (konsumsi alkohol dan tembakau), pola makan tidak sehat, stres, kurang tidur, dan kurangnya aktivitas fisik.
Ketika fungsi jantung terganggu, hal itu dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Ini bukan sekadar satu penyakit, melainkan sekelompok kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Sifatnya kronis, artinya penyakit ini persisten dan berlangsung lama, mirip dengan penyakit kronis lain seperti kanker dan diabetes.
Meskipun penyakit ini serius, ada kabar baik. Sebuah studi baru dari Lancet menunjukkan bahwa angka kematian akibat penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, sedang menurun. Sekitar 80% negara, yang dihuni oleh lebih dari 70% populasi dunia, telah mengalami penurunan angka kematian. Kemajuan ini sebagian besar berkat perbaikan signifikan dalam dunia medis, seperti diagnosis yang lebih cepat, perawatan yang lebih baik, dan adopsi obat-obatan yang lebih luas.
Saat ini, pasien yang dirawat di rumah sakit karena serangan jantung memiliki peluang bertahan hidup yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kemajuan medis telah membuat pengobatan lebih cepat dan efektif. Ini adalah perkembangan yang sangat positif.
Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang faktor risiko yang dapat dicegah?
Meskipun ada kemajuan medis, serangan jantung masih menjadi penyebab jutaan kematian. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kesalahpahaman umum yang masih menghalangi upaya pencegahan. Mari kita bahas dua pandangan yang salah dan berbahaya:
Banyak dari kita berpikir bahwa penyakit jantung adalah masalah yang hanya dialami oleh lansia. Sayangnya, pandangan ini tidak lagi akurat. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung meningkat pada setiap generasi baru, dan semakin banyak anak muda yang menjadi korbannya. Sebagai contoh yang mengejutkan, di India, dari tahun 2020 hingga 2023, setengah dari semua pasien serangan jantung berusia di bawah 40 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa lagi mengabaikan risiko ini hanya karena usia kita yang masih muda.
Kesalahpahaman lain yang berbahaya adalah bahwa penyakit jantung adalah “penyakit pria.” Padahal, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian bagi wanita di seluruh dunia. Namun, karena pandangan ini, wanita lebih sering salah didiagnosis, menerima perawatan yang kurang memadai, dan kurang terwakili dalam penelitian medis. Untuk meningkatkan pencegahan dan perawatan bagi semua orang, kita harus mengubah pandangan ini dan menyadari bahwa penyakit jantung dapat menyerang siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin.
Untuk melawan penyakit jantung, pertama-tama kita harus melawan kesalahpahaman ini. Apakah Anda pernah berpikir bahwa penyakit jantung hanya menimpa kelompok usia atau jenis kelamin tertentu?
Melawan penyakit jantung tidak hanya membutuhkan intervensi medis di klinik atau rumah sakit. Ada dua pilar penting lainnya yang harus kita perhatikan: kebijakan publik dan pilihan pribadi.
Pemerintah dan lembaga terkait memegang peranan krusial. Kita membutuhkan upaya kebijakan yang lebih kuat, seperti regulasi yang lebih ketat terhadap pemasaran produk berbahaya. Contohnya, pembatasan iklan tembakau dan makanan cepat saji dapat membantu mengurangi paparan masyarakat terhadap produk yang merusak jantung. Kebijakan semacam ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung gaya hidup sehat.
Di sisi lain, kita sebagai individu juga harus mengambil peran aktif. Kehidupan modern sering kali tidak bersahabat dengan kesehatan jantung kita. Kita menghadapi tekanan hidup yang luar biasa, dengan stres yang menjadi bagian tak terpisahkan. Di luar itu, ada kebiasaan buruk yang sering kita lakukan tanpa sadar:
- Terlalu banyak duduk: Rata-rata kita duduk lebih dari sembilan jam sehari.
- Pola makan buruk: Lebih dari separuh piring kita sering kali diisi dengan makanan cepat saji.
- Kurang berolahraga: Aktivitas fisik menjadi hal yang langka.
- Kurang tidur: Kita sering tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Daftar ini memang panjang dan membuat kita sadar betapa sulitnya menjaga kesehatan. Namun, ada satu fakta yang sangat memotivasi: 80% dari semua kasus penyakit kardiovaskular dapat dicegah. Angka ini menunjukkan bahwa kita memiliki kontrol yang besar atas kesehatan jantung kita. Pencegahan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Ini membutuhkan kerjasama antara individu, komunitas, dan pemerintah.
Setiap tindakan kecil yang kita ambil—mulai dari memilih makanan yang lebih baik hingga meluangkan waktu untuk bergerak—sangatlah berarti. Sama seperti setiap detak jantung yang berharga, setiap upaya kita untuk menjaga kesehatan juga memiliki makna yang besar. Apa langkah kecil pertama yang akan Anda ambil hari ini untuk menjaga kesehatan jantung Anda?
