Little Fires Everywhere (2017) karya Celeste Ng bukanlah sekadar novel tentang dua keluarga yang berseteru. Ia adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang psikologi manusia, kompleksitas moralitas, dan dinamika sosial yang tersembunyi di balik permukaan kota Shaker Heights, Ohio, yang tampaknya ideal. Melalui dua keluarga dengan latar belakang yang kontras, Ng mengungkapkan keinginan yang terpendam, luka batin yang mendalam, dan pertanyaan-pertanyaan etis yang menantang nilai-nilai dan keyakinan kita.
Psikologi Keibuan: Spektrum yang Kompleks
Ng dengan cermat menggambarkan berbagai wajah keibuan dalam novel ini, menolak penggambaran yang simplistik dan menunjukkan spektrum yang kompleks. Elena Richardson, seorang ibu rumah tangga kulit putih yang hidup dalam kemapanan, mewakili keibuan yang dibentuk oleh norma dan ekspektasi sosial. Ia menjalankan perannya sebagai ibu dengan sempurna di mata masyarakat, mengatur kehidupan anak-anaknya dengan ketat, dan menjaga citra keluarga yang ideal. Namun, di balik permukaan yang sempurna, Elena menyembunyikan ketidakamanan dan kerinduan akan kontrol. Ia takut kehilangan kendali atas hidupnya dan hidup anak-anaknya, sebuah ketakutan yang berakar pada masa lalunya dan keinginannya untuk memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh masyarakat.
Di ujung lain spektrum, Mia Warren, seorang seniman kulit hitam yang hidup nomaden bersama putrinya, Pearl, mewakili keibuan yang lebih bebas dan instingtif. Mia mendahulukan kebutuhan putrinya di atas segalanya, memberikan Pearl kebebasan untuk mengembangkan diri dan membuat pilihan-pilihan sendiri. Ia mengajarkan Pearl untuk merangkul individualitasnya dan menantang norma-norma sosial. Namun, masa lalu Mia yang misterius dan keputusannya untuk menyembunyikan kebenaran dari Pearl menimbulkan pertanyaan tentang etika dan konsekuensi dari pilihan-pilihan yang dibuat atas nama cinta dan perlindungan.
Kelas dan Ras: Lebih dari Sekedar Perbedaan
Ng dengan tajam mengeksplorasi bagaimana kelas dan ras membentuk persepsi, peluang, dan pilihan karakter-karakternya. Elena, yang tumbuh dalam lingkungan yang berkecukupan, memiliki pandangan yang terbatas tentang dunia. Ia cenderung menghakimi orang lain berdasarkan standar kelas dan rasnya sendiri, tanpa menyadari hak istimewa yang ia miliki dan bagaimana hal tersebut telah membentuk hidupnya. Ia merasa tidak nyaman dengan kehadiran Mia dan Pearl di Shaker Heights, dan ia curiga terhadap masa lalu mereka yang misterius, sebagian karena ia tidak mampu memahami pengalaman hidup yang berbeda dari pengalamannya sendiri.
Mia, di sisi lain, telah mengalami diskriminasi dan ketidakadilan sepanjang hidupnya. Ia sadar akan hak istimewa yang dimiliki Elena dan keluarganya, dan ia berusaha untuk melindungi Pearl dari prasangka dan ketidaksetaraan yang masih ada di masyarakat. Pengalaman hidup Mia telah membentuk pandangannya tentang dunia dan mempengaruhi pilihan-pilihan yang ia buat untuk dirinya sendiri dan putrinya.
Konflik Internal dan Eksternal
Little Fires Everywhere mengungkapkan konflik internal dan eksternal yang mendorong perilaku dan pilihan karakter-karakternya. Elena, yang tampaknya memiliki segalanya, merasa hampa dan tidak puas dengan hidupnya. Ia merindukan kebebasan dan spontanitas yang dimiliki Mia, dan ia secara tidak sadar mencoba untuk mengisi kekosongan dalam dirinya dengan mengontrol kehidupan orang lain. Keinginan Elena untuk mengendalikan segala sesuatu di sekitarnya berbenturan dengan keinginan orang lain untuk memiliki otonomi dan kebebasan memilih.
Mia, di sisi lain, dihantui oleh masa lalunya dan pilihan-pilihan sulit yang pernah ia buat. Ia berjuang untuk melepaskan diri dari rasa bersalah dan penyesalan, dan ia takut kehilangan Pearl, satu-satunya keluarga yang ia miliki. Konflik internal Mia mempengaruhi caranya berinteraksi dengan orang lain dan pilihan-pilihan yang ia buat untuk melindungi dirinya sendiri dan putrinya.
Dilema Moral: Meragukan ‘Kebenaran’ Tunggal
Novel ini menyajikan berbagai dilema moral dan pertanyaan etis yang menantang pembaca untuk berpikir kritis dan meragukan gagasan tentang ‘kebenaran’ tunggal. Salah satu dilema moral yang paling menonjol adalah pertanyaan tentang hak asuh anak. Ketika seorang bayi perempuan asal Cina ditinggalkan di stasiun pemadam kebakaran, dua keluarga — keluarga McCullough yang kulit putih dan ibu kandung bayi tersebut, Beby Chow, yang miskin — memperebutkan hak asuh atas anak tersebut.
Ng tidak memberikan jawaban yang mudah tentang siapa yang berhak mendapatkan bayi tersebut. Ia menantang pembaca untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan faktor-faktor yang berperan dalam kasus ini, seperti ras, kelas, dan kemampuan untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak tersebut. Melalui dilema ini, Ng menunjukkan bahwa isu-isu moral seringkali kompleks dan tidak memiliki jawaban yang simpel.
Moralitas yang Ambigu: Memahami Perspektif
Little Fires Everywhere menunjukkan bahwa moralitas tidak selalu hitam dan putih. Karakter-karakter dalam novel ini tidak dapat dengan mudah dikategorikan sebagai baik atau jahat. Mereka adalah individu yang kompleks dengan motivasi, keinginan, dan kelemahan mereka sendiri. Tindakan mereka didorong oleh berbagai faktor, termasuk latar belakang, pengalaman hidup, dan sistem keyakinan mereka.
Ng menantang gagasan tentang moralitas yang absolut dan universal. Ia menunjukkan bahwa apa yang dianggap benar atau salah dapat bervariasi tergantung pada konteks, budaya, dan nilai-nilai individu. Ia mengajak pembaca untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan menghormati perbedaan dalam menilai tindakan dan pilihan karakter-karakternya.
Api Kecil yang Membakar: Metafora untuk Kehidupan
Judul novel ini, Little Fires Everywhere, memiliki makna simbolis yang mendalam. Api kecil dapat mewakili keinginan-keinginan terpendam, konflik internal, dan ketegangan yang tersembunyi di balik permukaan kehidupan yang tampak tenang. Api kecil ini pada akhirnya dapat menyebabkan kebakaran besar yang menghancurkan segalanya, sebagaimana terjadi pada akhir novel.
Ng menggunakan simbolisme api untuk menunjukkan bahwa masalah-masalah yang kompleks seperti ras, kelas, dan keibuan tidak dapat diabaikan atau disembunyikan. Masalah-masalah tersebut perlu dihadapi dan dibicarakan secara terbuka agar dapat diselesaikan dengan baik. Api juga dapat diartikan sebagai simbol pembersihan dan transformasi, menandakan perubahan yang terjadi dalam hidup karakter-karakter setelah konflik dan kehancuran.
Refleksi Little Fires Everywhere
Little Fires Everywhere adalah novel yang kaya dan berlapis yang menawarkan eksplorasi psikologis dan moral yang mendalam. Melalui karakter-karakter yang kompleks dan alur cerita yang menarik, Ng menantang pembaca untuk mempertanyakan asumsi-asumsi mereka tentang diri sendiri dan dunia di sekitar mereka. Novel ini adalah sebuah refleksi yang tajam tentang kondisi manusia dan kompleksitas hubungan antar manusia di dunia modern, meninggalkan jejak yang mendalam dan memicu percakapan yang berarti lama setelah halaman terakhir dibaca.