Leave the World Behind (2020), karya Rumaan Alam, adalah novel yang mencekam dan mengugah pikiran. Berlatar bencana misterius yang mengancam peradaban. Alam dengan cermat menggambarkan kerapuhan psikologis manusia dan menguji batas-batas moralitas di tengah krisis. Melalui dua keluarga yang terjebak dalam isolasi, Alam mengeksplorasi ketakutan, prasangka, dan dilema moral yang muncul ketika dunia yang mereka kenal runtuh.
Psikologi Ketakutan: Lebih dari Sekedar Rasa Takut
Alam dengan mahir menangkap nuansa psikologis ketakutan yang mencengkeram karakter-karakternya. Amanda dan Clay, sepasang suami istri kulit putih dari New York City, menyewa sebuah rumah mewah di Long Island untuk berlibur. Namun, kedamaian liburan mereka terusik oleh kedatangan tiba-tiba G.H. dan Ruth, pasangan kulit hitam yang lebih tua, pemilik rumah tersebut, yang melarikan diri dari sebuah bencana misterius yang melanda kota.
Ketidaktahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi menciptakan atmosfer kecemasan dan paranoia yang kental. Alam mengeksplorasi bagaimana ketakutan dapat melumpuhkan dan mengubah perilaku manusia. Ketakutan ini bukan hanya pada bencana itu sendiri, tetapi juga pada yang tidak diketahui. Kurangnya informasi dan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi memicu reaksi psikologis yang beragam.
Amanda, yang terbiasa dengan kenyamanan dan kendali, menjadi semakin gelisah dan rentan. Ia terobsesi untuk mencari informasi dan menghubungi dunia luar, tetapi upaya-upaya tersebut hanya menghasilkan kekecewaan dan frustrasi. Clay, yang berusaha untuk tetap tenang dan rasional, merasa kehilangan pegangan di tengah situasi yang kacau. Ia berjuang untuk mempertahankan rasa normalitas dan melindungi keluarganya, tetapi ia juga merasakan ketakutan yang sama seperti Amanda.
Isolasi: Memperkuat Ketakutan dan Prasangka
Isolasi yang dialami kedua keluarga ini memperkental ketakutan dan ketidakpercayaan mereka. Terputus dari dunia luar, mereka terjebak dalam gelembung kecemasan dan spekulasi. Kurangnya kontak dengan orang lain dan ketidakmampuan untuk memverifikasi informasi memperkuat rasa paranoia dan curiga.
Isolasi juga memperburuk dinamika kekuasaan dan prasangka yang kompleks yang muncul di tengah krisis. Perbedaan ras dan kelas antara kedua keluarga menciptakan ketegangan dan ketidakpercayaan. Amanda dan Clay, yang terbiasa dengan hak istimewa mereka, merasa terancam oleh kehadiran G.H. dan Ruth. Mereka mempertanyakan motif pasangan itu, meragukan cerita mereka tentang bencana tersebut, dan bahkan secara tidak sadar menganggap mereka sebagai ancaman.
Di sisi lain, G.H. dan Ruth sadar akan posisi mereka yang rentan sebagai minoritas di rumah mereka sendiri. Mereka mengamati perilaku Amanda dan Clay dengan waspada, menyadari adanya prasangka rasial yang tersembunyi di balik permukaan kesopanan. Alam menunjukkan bagaimana krisis dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan mengungkapkan prasangka yang mendalam.
Moralitas yang Diuji: Antara Kelangsungan Hidup dan Kemanusiaan
Leave the World Behind menimbulkan pertanyaan-pertanyaan moral yang sulit tentang tanggung jawab individu dan kolektif dalam menghadapi bencana. Ketika dunia di sekitar mereka runtuh, karakter-karakternya dipaksa untuk membuat pilihan-pilihan sulit yang menguji batas-batas moralitas mereka.
Amanda dan Clay berjuang dengan konflik antara naluri mereka untuk melindungi diri sendiri dan keluarga mereka dengan kewajiban moral mereka untuk membantu orang lain. Mereka juga dihadapkan pada pertanyaan tentang siapa yang berhak mendapatkan sumber daya yang terbatas dalam situasi kelangsungan hidup.
G.H. dan Ruth juga menghadapi dilema moral mereka sendiri. Mereka harus memutuskan apakah akan mempercayai Amanda dan Clay dan bekerja sama dengan mereka atau mengandalkan diri sendiri. Mereka juga harus mengatasi rasa kehilangan dan duka atas dunia yang mereka kenal, sementara pada saat yang sama berusaha untuk melindungi anak-anak mereka dan bertahan hidup.
Ketidakpastian dan Kerapuhan Eksistensi Manusia
Salah satu aspek paling menarik dari Leave the World Behind adalah ketidakpastiannya. Alam sengaja meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban. Kita tidak pernah mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan bencana tersebut atau apa yang akan terjadi selanjutnya. Alam menggunakan teknik “show, don’t tell” untuk menciptakan atmosfer misteri dan kecemasan yang mendalam.
Ketidakpastian ini mencerminkan kecemasan eksistensial zaman modern, di mana kita dihadapkan pada ancaman-ancaman yang tidak terduga dan tidak dapat dikendalikan. Alam menggugah kita untuk merenungkan kerapuhan eksistensi manusia dan ketidakberdayaan kita di hadapan kekuatan-kekuatan yang lebih besar dari diri kita.
Ketahanan dan Harapan di Tengah Kehancuran
Namun, di tengah ketidakpastian dan kehancuran, novel ini juga menawarkan sebuah pesan tentang ketahanan manusia. Meskipun dihadapkan pada situasi yang mengerikan, karakter-karakter dalam novel ini menemukan cara untuk bertahan hidup dan bahkan menemukan makna dalam kehidupan mereka. Mereka belajar untuk bergantung satu sama lain, menemukan kekuatan dalam hubungan manusia, dan menghargai hal-hal kecil dalam hidup.
Alam menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling sulit, manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan menemukan harapan. Meskipun dunia di sekitar mereka runtuh, karakter-karakter dalam novel ini menunjukkan keuletan dan keinginan untuk hidup.
Refleksi tentang Kemanusiaan dan Masa Depan
Leave the World Behind adalah sebuah novel yang berlapis dan mengugah pikiran yang menawarkan refleksi yang mendalam tentang kondisi manusia. Alam mengeksplorasi tema-tema universal seperti ketakutan, isolasi, prasangka, dan moralitas dengan cara yang segar dan relevan dengan zaman modern. Ia menantang kita untuk mempertanyakan asumsi-asumsi kita tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita, serta untuk merenungkan apa arti menjadi manusia di tengah ketidakpastian dan krisis.
Novel ini juga meninggalkan kita dengan banyak pertanyaan tentang masa depan. Apakah kita mampu untuk menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin kompleks? Apakah kita dapat mengatasi perbedaan-perbedaan kita dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik? Leave the World Behind adalah sebuah peringatan dan sebuah ajakan untuk berpikir kritis tentang dunia di mana kita hidup dan pilihan-pilihan yang kita buat untuk masa depan.