Sabtu, April 26, 2025

Jejak Langkah Aga Khan: Dari Harvard ke Pelukan Dunia

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
- Advertisement -

Dunia berduka atas kepergian seorang tokoh multifaceted yang dikenal dengan sebutan Aga Khan. Lebih dari sekadar gelar kebangsawanan, Aga Khan adalah seorang miliarder dengan kerajaan bisnis yang luas, seorang pangeran yang mencintai dunia pacuan kuda, seorang filantropis yang dermawan, dan yang terpenting, seorang pemimpin spiritual bagi jutaan umat Muslim Ismaili di seluruh dunia.

Pada usia 88 tahun, Aga Khan menghembuskan napas terakhirnya, meninggalkan warisan yang tak ternilai dan kenangan yang mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya. Perjalanan hidupnya dimulai pada tahun 1957 ketika ia mewarisi gelar Aga Khan dan menjadi pemimpin spiritual bagi 15 juta umat Muslim Ismaili di seluruh dunia.

Sejak saat itu, ia mengabdikan dirinya tidak hanya untuk membimbing umatnya dalam keimanan, tetapi juga untuk memajukan kesejahteraan mereka melalui berbagai inisiatif sosial dan ekonomi. Ia membangun sebuah kerajaan bisnis yang menghasilkan kekayaan berlimpah, namun ia tidak lupa untuk berbagi dengan sesamanya.

Warisan yang paling abadi dari Aga Khan adalah jaringan badan amal yang ia dirikan. Jaringan ini mengelola ratusan rumah sakit, sekolah, dan proyek pengembangan masyarakat di berbagai belahan dunia, membawa perubahan positif bagi kehidupan jutaan orang.

Pangeran Karim al-Husayni, seorang pemuda yang sedang menuntut ilmu di Universitas Harvard, tiba-tiba dihadapkan pada perubahan takdir yang dramatis. Kakeknya, Aga Khan III, mengambil keputusan yang mengejutkan dengan melanggar tradisi dan garis suksesi yang telah berlaku selama berabad-abad.

Alih-alih menyerahkan gelar kepemimpinan kepada putranya sendiri, Aga Khan III memilih Karim yang masih berusia muda untuk menjadi penerusnya. Keputusan ini menandai awal dari sebuah era baru dalam sejarah kepemimpinan Ismaili.

Pada usia 20 tahun, Karim resmi menyandang gelar Aga Khan IV. Gelar yang berasal dari bahasa Turki dan Persia ini memiliki arti “panglima tertinggi,” namun maknanya jauh melampaui sebuah gelar kebangsawanan biasa.

Aga Khan diyakini sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, sebuah silsilah yang memberikan legitimasi spiritual dan otoritas keagamaan yang besar. Dengan menyandang gelar Aga Khan, ia juga otomatis menjadi Imam bagi umat Muslim Ismaili, sebuah cabang dari Islam Syiah yang memiliki sekitar 15 juta pengikut di seluruh dunia.

Pengangkatan Karim sebagai Aga Khan IV di usia muda menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari kakeknya. Ia diharapkan mampu membawa umat Muslim Ismaili menghadapi tantangan zaman modern dan melanjutkan warisan kepemimpinan yang telah dibangun selama berabad-abad.

Aga Khan IV, atau yang bernama asli Pangeran Karim al-Husayni, lahir di Jenewa pada tahun 1936. Ayahnya adalah seorang diplomat Pakistan yang dikenal playboy, sementara ibunya merupakan seorang sosialita Inggris. Masa kecil Karim dihabiskan di Swiss, di mana ia menikmati pendidikan yang berkualitas dan lingkungan yang kosmopolitan.

- Advertisement -

Setelah menamatkan pendidikannya di Swiss, Karim melanjutkan studinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dengan fokus pada sejarah Islam. Ia mendalami ajaran dan filsafat Islam, mempersiapkan diri untuk memenuhi takdirnya sebagai pemimpin spiritual umat Muslim Ismaili.

Tiga tahun setelah menerima gelar Aga Khan IV dan memikul tanggung jawab sebagai Imam, Karim juga mewarisi sebuah “kerajaan” yang tak terduga: kerajaan pacuan kuda yang telah dibangun oleh kakek dan ayahnya. Karim pun terjun ke dunia pacuan kuda dan dengan cepat menorehkan nama sebagai pemilik dan peternak kuda pacu top di berbagai negara.

Salah satu kuda pacuan miliknya yang paling terkenal adalah Shergar. Kuda ini pernah menjadi legenda di dunia pacuan kuda, menjuarai banyak perlombaan dan menjadi salah satu kuda pacuan paling berharga di dunia. Sayangnya, kisah Shergar berakhir tragis ketika ia diculik pada tahun 1983 dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri.

Meskipun kehilangan Shergar merupakan pukulan berat, Karim tidak menyerah pada dunia pacuan kuda. Ia terus berkiprah dan mencapai banyak kesuksesan, menambah panjang daftar prestasinya yang sudah gemilang.

Selain memiliki kewajiban sebagai pemimpin spiritual, Aga Khan juga menjalani kehidupan pribadi yang penuh warna. Ia dikenal dengan gaya hidup jetset-nya, menikmati kemewahan dunia dengan pesawat pribadi, kapal pesiar mewah, dan berbagai aktivitas eksklusif lainnya. Ia bahkan pernah berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin sebagai pemain ski. Kehidupan pribadinya juga diwarnai dengan beberapa pernikahan.

Namun, di balik gaya hidupnya yang glamor, Aga Khan memiliki sisi lain yang jauh lebih berarti: dedikasinya pada filantropi. Melalui Jaringan Pengembangan Aga Khan (Aga Khan Development Network/AKDN), ia telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai belahan dunia.

AKDN beroperasi di 30 negara, mempekerjakan lebih dari 80.000 orang, dan berfokus pada pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Jaringan ini telah membangun sekolah, rumah sakit, dan menyediakan akses listrik ke berbagai wilayah terpencil di Afrika dan Asia.

Aga Khan juga dikenal karena dukungannya terhadap pelestarian peninggalan sejarah dan budaya. Ia membantu membiayai pembangunan kembali Jembatan Mostar di Bosnia, sebuah jembatan bersejarah dari era Ottoman yang hancur akibat perang. Ia juga mendanai pemugaran Benteng Aleppo di Suriah dan Makam Humayun di India.

Namun, kegiatan filantropis Aga Khan tidak selalu mendapat sambutan positif. Taliban, misalnya, menudingnya melakukan “cuci otak” terhadap para pemuda melalui program-program pendidikan dan pemberdayaan yang dijalankan oleh AKDN.

Terlepas dari kontroversi tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa Aga Khan telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia, baik melalui kepemimpinan spiritualnya, kegiatan filantropisnya, maupun dukungannya terhadap pelestarian warisan budaya.

Kekayaan Aga Khan IV tidak hanya berasal dari warisan keluarganya. Ia juga piawai dalam mengelola berbagai bisnis, mulai dari peternakan kuda pacu yang telah mendunia, investasi di sektor pariwisata, hingga real estat. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai angka yang fantastis, antara $1 miliar hingga $13 miliar!

Sebagai seorang miliarder, Aga Khan tentu saja menikmati berbagai kemewahan yang bisa dibeli dengan uang. Ia memiliki kapal pesiar super mewah senilai $200 juta dan sebuah pulau pribadi di Bahama. Namun, kekayaan Aga Khan tidak hanya diukur dari materi. Ia juga memiliki koleksi seni Islam yang sangat berharga, diperkirakan berusia lebih dari 1.000 tahun. Koleksi ini merupakan salah satu yang terbesar dan terpenting di dunia, menunjukkan kecintaannya pada seni dan budaya Islam.

Kepergian Aga Khan menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat dunia. Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai penjuru, mulai dari para pemimpin dunia, keluarga kerajaan, hingga masyarakat umum. Namun, di tengah kesedihan ini, muncul pertanyaan penting: siapa yang akan menggantikan Aga Khan dan melanjutkan warisannya yang luar biasa?

Aga Khan IV telah menorehkan jejak yang mendalam dalam sejarah, baik sebagai pemimpin spiritual, filantropis, maupun pengusaha. Warisannya terukir dalam berbagai bidang, mulai dari peningkatan kualitas hidup umat Muslim Ismaili, pengembangan masyarakat di negara-negara berkembang, hingga pelestarian warisan budaya.

Pengaruhnya akan terus dirasakan oleh generasi-generasi mendatang. Kini, setelah Aga Khan IV dimakamkan di Lisbon, sebuah babak baru dimulai. Obor kepemimpinan diteruskan kepada penerusnya, yang memikul tanggung jawab besar untuk melanjutkan perjuangan dan mewujudkan visi Aga Khan IV bagi dunia yang lebih baik.

Donny Syofyan
Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.