Harry Potter and The Philosopher’s Stone merupakan film yang diangkat dari novel yang ditulis oleh J.K Rowling dan disutradarai oleh Chris Columbus. Film ini rilis pada 19 Desember 2001 dan mendapat sambutan hangat dari para penggemar film fantasy terlebih dari para penggemar novel karya J.K Rowling ini.
Mengkisahkan sorang penyihir muda yang sejak lahir namanya sudah sangat terkenal dalam dunia sihir karena keajaiban Harry Potter yang dapat bertahan dari sebuah mantra yang sangat mematikan. Harry Potter diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di salah satu sekolah sihir terbaik, Sekolah Sihir Hogwarts.
Dalam film ini, Chris Columbus sang sutradara berhasil menghadirkan imajinasi tentang dunia sihir dengan sempurna. Pengambilan gambar yang tepat dan efek visual yang dihadirkan benar benar membantu visualisasi pada film ini.
Film yang dibintangi Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint ini sangat menarik perhatian. Akting mereka yang sangat memukau membuat film ini sangat disenangi dan menjadi film yang harus dan wajib ditonton untuk para pecinta film genre fantasy.
Jika dilihat dari sudut pandang komunikasi, film ini dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang dapat menjangkau khalayak luas. Film yang keluar pada tahaun 2001 ini banyak mendapatkan pertahian dari banyak orang di berbagai belahan dunia dan menjadi bagian dari budaya yang populer hingga banyak dikenal.
Dalam film ini Chris Columbus sebagai sutradara berhasil membuat film yang sesuai dengan cerita yang ada di buku J.K Rowling. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi publik dan massa dapat mempengaruhi kualitas dalam film dengan adaptasi dari cerita aslinya.
Sejak film ini dirilis, kemajuan teknologi dan industri media juga turut mempengaruhi bagaimana film film Harry Potter disajikan kepada penonton, termasuk penggunaan pada teknologi khususnya pada efek visual yang sangat berkembang pesat.
Film Harry Potter dan batu betuah ini sering sekali menjadi pusat perhatian netozen karena memicu banyak kontroversi, diantaranya terkait tentang isu – isu sosial dan budaya, contohnya diskriminasi dan representasi perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa film juga dapat memengaruhi su dut pandang dan kesadaran masyarakat terhadap isu – isu penting.
Film ini juga bisa menjadi salah satu referensi untuk studi komunikasi publik dan massa karena dampak pada film yang luas dalam mencapai audiens di berbagai manca negara dan dapat mempengaruhi budaya populer. Salah satunya contohnya adalah film ini dapat menghasilkan finansial dan kritikal yang besar dan juga dapat menjadi fenomena budaya yang sukses mempengaruhi banyak orang di berbagi negara.
Film Harry Potter and The Philosopher’S Stone juga memiliki pesan yang sangat kuat tentang persahabatan, pengorbanan dan keberanian. Hal ini dapat menjadi topik pembahasan dalam analisis komunikasi massa terkait nilai – nilai yang dapat disampaikan pada khalayak luas.
Secara keseluruhan, film “Harry Potter and the Philosopher’s Stone” menunjukkan bagaimana komunikasi publik dan media bisa berperan dalam berbagai aspek film, dari menjangkau penonton hingga menciptakan dampak sosial dan budaya.