Selasa, April 16, 2024

Civil Society, Pariwisata Nasional, dan Dikotomi Ekonomi Vs Kesehatan

Dedek Prayudi
Dedek Prayudi
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Nasional

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata telah menjadi sumber pendapatan devisa terbesar nomor dua (280 triliun Rupiah pada 2019) di Indonesia untuk kategori non-migas. Ini menjadikan pariwisata sebagai industri raksasa di negeri berpenduduk 260 juta ini dengan serapan tenaga kerja sebesar 12,6 juta tenaga kerja (BPS, 2019).

Beberapa bulan terakhir, industri pariwisata sedang mengalami kemunduran. Pandemi COVID 19 telah memporakporandakan industri raksasa ini. Dampaknya, devisa negara (pajak), Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta pendapatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari pariwisata terpukul hebat.

Untuk membangkitkan dunia pariwisata di era pandemi, perlu diciptakan sebuah ekosistem yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di dunia pariwisata termasuk pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha pariwisata dan turunannya dan masyarakat lokal untuk membangun, memajukan dan melindungi pariwisata di era New Normal.

Kenapa era New Normal? Selama ini kita terjebak terlalu dalam untuk berpikir mana yang lebih penting ekonomi atau kesehatan. Mari kita geser paradigma lama ini karena ekonomi dan kesehatan adalah dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Masyarakat harus sehat untuk dapat menjalankan fungsi sosial dan ekonominya, begitu juga ekonomi harus mengangkat kesejahteraan masyarakat dimana kesehatan adalah satu komponen penting.

Mari bangun ekonomi untuk membangun kesehatan, membangun masyarakat sehat untuk secara bergotong-royong membangun ekonomi.

Partisipasi Civil Society

Pariwisata memiliki tiga belas sub-sektor, salah satu yang sangat berpengaruh terhadap industri tersebut dan serapan tenaga kerja adalah kuliner. Tiga puluh persen pemasukan dari sektor pariwisata berasal dari sub-sektor kuliner. Data dunia menunjukkan terjadi penurunan pendapatan restoran sebesar 70%-80% di dunia, tidak terkecuali di Indonesia di era Pandemi ini. Sebagai sebuah sub sektor industri, kuliner menghadapi tantangan tersendiri di era pandemi ini. Masyarakat lebih memilih untuk membeli bahan makanan sendiri dan memasak sendiri.

Hasilnya? Sudah banyak restoran yang terpaksa tutup dan ini menyumbang terhadap angka pengangguran nasional. Contoh: enam destinasi atraksi kuliner di Banyuwangi tutup, dan ini sangat berdampak besar bagi kelangsungan UMKM di daerah tersebut. Kenapa mereka tutup? Karena ada pekerja kuliner di sana yang terjangkit COVID. Penularan COVID bisa terjadi dimana-mana, termasuk di industri kuliner ini. Oleh karena itu, adalah penting untuk menutup celah penularan itu di segala lini, termasuk memastikan pelaku kuliner paham betapa pentingnya food safety di era pandemik ini.

Pemerintah tidak bisa mengupayakan ini semua sendiri. Banyak keterbatasan dalam penegakan regulasi dan pemberian sanksi apabila hanya pemerintah yang lakukan ini. Diperlukan inisiatif Civil Society agar ekonomi kembali berputar dan pada saat yang bersamaan kesehatan tetap terjaga dengan cara:

(i) Secara mandiri membangun dan menggerakkan ekosistem pariwisata dengan melibatkan dan menggandeng seluruh stakeholder (Pelaku Usaha, pegiat pariwisata, BUMN, BUMD, Badan Pengembangan Usaha, Masyarakat Lokal dan Dinas Pariwisata,

(ii) Secara bergotong-royong saling memfasilitasi untuk membuka akses permodalan yang disediakan pemerintah (PEN & KUR),

(iii) Secara bergotong-royong melakukan sosialisasi yang masif dalam membangun kesadaran pentingnya penegakan kedisiplinan protokol kesehatan dalam seluruh praktik industri pariwisata, termasuk penerapan reward and punishment di kalangan sesama pelaku dan pegiat pariwisata,

(iv) Secara bergotong-royong saling memberikan perlindungan hukum kepada pelaku dan pegiat usaha dunia pariwisata.

Selamat Hari Pariwisata Dunia 2020

Dedek Prayudi
Dedek Prayudi
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Nasional
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.