Jumat, April 26, 2024

Catatan Mudik 2018: Dari Warga Negara Biasa

Farchan Noor Rachman
Farchan Noor Rachman
Travel Blogger kesayangan kita semua

Ada sedikit catatan tentang mudik 2018 yang sepertinya lancar jaya, tiga hal yang menjadi kesuksesan kunci mudik 2018 : Libur cuti bersama yang panjang, pembagian THR dan infrastruktur. Tiga hal ini menyebabkan multiplier effect yang cukup positif untuk kondisi mudik 2018.

Libur cuti bersama yang diperpanjang oleh pemerintah memungkinkan para pemudik mengatur jadwal mudik, sehingga tidak terjadi penumpukan di jalur rawan kemacetan mudik pantura. Perpanjangan jadwal mudik ini bisa dibilang membagi jadwal mudik menjadi beberapa fase karena jadwal libur kerja jelang lebaran antara institusi pemerintah, BUMN dan swasta juga berbeda sehingga keputusan jadwal untuk mudik juga terbagi-bagi, efeknya di jalanan juga tidak terjadi penumpukan kemacetan.

Setelah kebijakan libur cuti bersama sudah firm, pemerintah kemudian membagikan THR kepada para PNS. Ini juga satu keputusan yang cukup bijak, dari sisi pendekatan pengeluaran, pemerintah berharap para PNS yang sudah mudik duluan ke kampung halaman akan membelanjakan THR-nya di kampung halaman masing-masing. Dari sisi konsumsi rumah tangga, ini adalah stimulus bagi perekonomian daerah.

Kebijakan ini mendorong belanja konsumsi di daerah masing-masing dan tidak memusatkan belanja hanya di ibukota saja, stimulus ini berlangsung cukup lama mengingat jadwal libur liburan menjadi panjang, secara tidak langsung ini mendorong pertumbuhan dan pendapatan ekonomi daerah. Well, sebuah strategi brilian menurut saya, dengan ini pemerintah menjadikan PNS sebagai agen pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing.

Infrastruktur yang baik kemudian menjadi kunci terakhir. Dengan libur yang relatif panjang dan THR, para pemudik diberikan pilihan untuk mengunakan banyak moda transportasi. Mau pakai mobil jarak dan waktu tempuh bisa diperpendek, mau pakai pesawat terbang juga lancar, kereta api juga banyak gerbong baru. Sorotan pada infrastruktur barangkali menjadi sorotan positif paling besar dan memang hasilnya yang paling terlihat.

Dari sisi lain, penjagaan inflasi juga cukup baik. Bank Indonesia meramalkan tingkat inflasi di bulan Juni ada pada angka 2,75% menurun jika dibandingkan bulan Mei 3,23%. Harga-harga kebutuhan pokok turun dan mengalami deflasi, inflasi disumbang oleh harga tiket transportasi terutama transportasi udara dan antarkota.

Hal ini logis karena infrastruktur jalan tol dan jalan raya yang dibangun pemerintah tak hanya membuat mudik bagi pengguna kendaraan pribadi semakin lancar, tapi memperlancar distribusi barang. Pemerintah berani mengubah larangan melintas bagi angkutan barang di mana durasinya diperpendek pada 2018 ini, hanya di H-3 sd H-1 tidak boleh melintas, selama lebaran boleh melintas kembali, berbeda dengan tahun 2017 di mana dari H-4 sudah tidak boleh melintas hingga arus balik.

Efek positifnya adalah arus barang baik kebutuhan pokok maupun lainnya bisa terdistribusi lancar ke berbagai kota, hal ini berimbas pada penjagaan harga-harga barang. Jika BI mengatakan harga barang pokok mengalami deflasi, di pasaran barangkali nyatanya ada kenaikan tapi tidak terlalu signifikan karena lancarnya distribusi barang tadi.

Sementara soal tiket transportasi menjadi penyumbang inflasi juga wajar. Hal ini karena konsumsi para pemudik di saat lebaran sebagian besar untuk transportasi, demand naik karena para pemudik ingin pulang ke kampung halaman.

Data terakhir yang cukup menggambarkan kegembiraan mudik 2018 adalah data kemacetan yang dirilis Polri berkurang 60% begitu juga dengan tingkat kecelakaan yang menurun 30%. Korelasinya jelas, infrastruktur yang bagus membuat perjalanan lebih cepat dan less stress. Para pemudik bisa dengan aman dan nyaman melakukan perjalanan menuju kampung halaman.

Dari beberapa hal yang dilakukan pemerintah, persoalan mudik ternyata tak hanya soal transportasi, tapi juga efeknya terhadap ekonomi dipertimbangkan. Lingkup pemikiran multisektoral ini bagus karena kebijakan mudik melibatkan banyak hal dan multiplier effect.

Jangan lupakan juga kebijakan BUMN yang serentak mengadakan program “Mudik Bareng BUMN”, kekuatan BUMN untuk mengadakan mudik gratis ini cukup masif, 62 BUMN ikut berpartisipasi dan pesertanya meningkat 121,4% dari tahun 2017. Pertumbuhan pesat ada pada moda bis dan kereta, ini bisa jadi mengurangi pemudik yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi terutama motor beralih ke kendaraan umum yang disediakan gratis oleh BUMN. Hal ini menyumbang berkurangnya kepadatan di jalan juga menurunkan tingkat kecelakaan.

Itu tadi sekilas analisa sederhana saya soal mudik, semoga bisa dengan mudah dipahami langkah-langkahnya. Selamat melanjutkan menikmati kampung halaman, siapkan simvastatin dan hati-hati saat arus balik.

Tabik.

Farchan Noor Rachman
Farchan Noor Rachman
Travel Blogger kesayangan kita semua
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.