Jika seseorang mulai terlihat pelupa, mudah bingung, gelisah, emosinya tidak stabil, gampang tersinggung, bahkan merasakan nyeri dada, apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada dia?
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran biasanya menjawab: mungkin ada tumor di otak orang itu, mungkin juga itu gejala Alzheimer. “Salah,” kata Dr. Arnaldo Lichtenstein, dari Universitas Sao Paolo, Brazil.
Ada tiga kemungkinan penyebab yang paling lazim, katanya: diabetes yang tak terkendali, infeksi saluran kemih, dan, ini yang paling mengejutkan dan mudah kita atasi: dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh.
Pada usia 50, cadangan cairan di tubuh manusia bisa berkurang hingga 50 persen. Masalahnya: kebanyakan orang tidak menyadari hal ini. Tampilan fisik mereka pun biasa saja, seolah tak ada problem apapun. Tapi di level mental, dehidrasi bisa berakibat fatal. Terjadi ketimpangan mekanisme internal.
Karena tidak merasakan sesuatu yang buruk, orang tidak merasa perlu minum banyak cairan untuk mengkompensasi defisit cairan yang alamiah itu. Mereka jarang minum. Lagi pula, mereka memang jarang haus. Jadi tidak ada dorongan untuk minum. Keluarganya pun, karena tidak mengerti dampak buruk dari kekurangan cairan tubuh, tidak mengingatkan pentingnya mengkonsumsi cairan (bisa air, buah-buahan, teh, dan sebagainya).
Kepada mereka yang mulai memasuki usia 50, Dr. Lichtenstein menyarankan: minumlah air (atau cairan lainnya) setidaknya dua jam sekali. Jika orang tersebut lupa, orang lain atau keluarganya penting sekali untuk mengingatkannya.
Dengan tindakan sederhana itu Anda bisa terhindar dari kekacauan mental, termasuk ketidakmampuan berpikir jernih — yang intensitasnya berbeda-beda.
Jika usia Anda di bawah 50, membiasakan diri minum banyak cairan pun tentu saja sangat baik. Enampuluhan persen tubuh kita berupa cairan. Menurut H.H Mitchel dalam Journal of Biological Chemistry 158, otak dan hati terdiri dari 73 persen air; paru-paru 83 persen, otot dan ginjal 73 persen. Bahkan 31 persen bagian dari tulang adalah air.
Logis sekali jika tubuh kekurangan elemen terbesar itu, apalagi hingga separuhnya seperti terjadi pada usia 50 (dan bisa terus berkurang jika ini tidak diatasi!), organ kita — terutama otak — berfungsi kurang dari separuh kapasitasnya.
Itulah penyebab pasangan Anda, orangtua, kerabat, dan mungkin Anda sendiri, suka uring-uringan, mengomel, gelisah, cemas, gampang lupa, mudah marah — ringkasnya: bermental kacau.