Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat baru-baru ini melaksanakan seleksi wawancara beasiswa untuk Program Sekolah Kader Muhammadiyah (PaskaMU) bagi calon mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025. Acara tersebut berlangsung pada Rabu, 14 Agustus 2024, di Convention Hall Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif, M.A., Kampus I Padang. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III Dr. Ahmad Lahmi, M.A., Direktur PaskaMU Dr. Mursal, M.Ag, serta berbagai stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Direktur PaskaMU Dr. Mursal, M.Ag, mengungkapkan bahwa Program Sekolah Kader Muhammadiyah bertujuan untuk menghasilkan kader-kader yang dapat mendukung dan mewujudkan cita-cita persyarikatan Muhammadiyah dalam masyarakat. “Sekolah Muhammadiyah harus berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan serta melahirkan kader unggulan yang dapat memberikan solusi terhadap berbagai persoalan umat manusia,” kata Dr. Mursal.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada peserta yang antusias dalam mengikuti proses seleksi beasiswa PaskaMU. “Kami berharap program ini dapat membimbing calon kader Muhammadiyah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pintar itu penting, namun menjadi pribadi yang baik jauh lebih penting,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UM Sumatera Barat, Dr. Ahmad Lahmi, M.A., mengungkapkan bahwa seleksi tahun ini merupakan angkatan ke-4 dari program tersebut, yang menunjukkan peningkatan peminat setiap tahunnya. Tahun ini, ada sekitar 150 peserta yang mengikuti seleksi dari berbagai wilayah di Sumatera Barat, termasuk Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman, Kepulauan Mentawai, dan lainnya. Selain itu, hampir separuh peserta juga berasal dari luar Sumatera Barat, seperti Sumatera Utara dan Kota Jambi.
Dr. Lahmi menambahkan bahwa program ini dirancang untuk mengembangkan kader yang tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga ilmu-ilmu keduniaan. Untuk mendukung hal ini, UM Sumatera Barat memberikan potongan biaya kuliah (UKT) sebesar 70% dan memfasilitasi asrama sebagai tempat tinggal selama mengikuti pendidikan di kampus.
“Kita bertujuan mencetak kader-kader yang hebat, yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu umum agar mereka dapat bekerja di berbagai sektor. Misalnya, lulusan Farmasi yang dapat berfungsi sebagai apoteker sekaligus ulama, atau ulama yang memahami ilmu kehutanan, akuntansi, dan sebagainya,” tutup Dr. Lahmi.