Rabu, April 24, 2024

Transportasi Lokal akan Terintergrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) mendengarkan penjelasan maket proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan (kiri) pada Groundbreaking Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta, Rabu (9/9). LRT merupakan salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan pembangunannya dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol serta direncanakan akan selesai pada tahun 2018. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/15.
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendengarkan penjelasan maket proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dari Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan (kiri) pada Groundbreaking Light Rail Transit (LRT) Indonesia di Jakarta, Rabu (9/9). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/15.

Pemerintah Joko Widodo akan mulai meletakkan batu pertama kereta api cepat Jakarta-Bandung pada 21 Januari 2016. Peletakan batu pertama itu menghubungkan jalur dari Halim hingga Gedebage atau Tegal.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, pembangunan halte di Gedebage atau Tegal tentu tidak sampai di situ, karena para penumpang yang menggunakan jasa kereta cepat Jakarta-Bandung harus melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lainnya.

“Jadi, diperlukan kereta ringan atau light rail transit (LRT) untuk Bandung Raya,” kata Aher di Jakarta, kemarin. “Sebab, Bandung sudah seperti Jakarta Raya. Jadi butuh LRT seperti Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor.”

Karena itu, lanjut Aher, pada saat bersamaan ketika ada LRT di Bandung yang akan terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka koneksitas transportasi publik bukan hanya kota Bandung tetapi kabupaten/kota sekitarnya atau Bandung Raya.

“Jadi ada Kota Bandung, ada Kabupaten Bandung, ada Kabupaten Bandung Barat, ada kota Cimahi, ada Kabupaten Sumedang. Itulah yang disebut Bandung Raya,” tegas Aher seperti dikutip laman Setkab.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kereta api cepat ini dimulai dari Halim ke Bandung. Di Halim, kata Djarot, menggunakan lahan Kementerian Pertahanan. Jadi, tugas Jakarta mengintegrasikan kereta api cepat ini dengan stasiun Manggarai.

Menurut dia, kereta cepat Jakarta–Bandung itu nanti akan terintegrasi dengan kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai. “Kami akan sediakan bus Transjakarta, kita integrasikan dengan Transjakarta, termasuk kita integrasikan dengan LRT,” kata Djarot.

Untuk masalah perizinan, zonasi, lanjut Djarot, pihaknya sudah mengajukan izin untuk zonasi pembangunan high speed rail di Kementerian Perhubungan. Dan diharapkan 14 Januari sudah selesai semua. “Kita harapkan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung akan mampu mengurangi beban lalu lintas, baik di jalan tol maupun di Jakarta.”

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.