Jakarta, 1/8 – Tim Sinkronisasi gubenur terpilih Anies -wagub Sandi bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membahas sejumlah hal yang salah satu poin pentingnya adalah mengenai status reklamasi yang dilakukan di Teluk Jakarta.
Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said mengatakan, pihaknya bertemu dengan Bappenas untuk mendengarkan perkembangan terbaru dari pemerintah pusat. Terutama tentang penanggulangan banjir dan pengelolaan kawasan di sekitar Teluk Jakarta.
“Sesuai dengan janji kerja Anies-Sandi, pihaknya akan tetap menolak melanjutkan reklamasi. Untuk itu perlu mendengar dan menghimpun masukan dari semua pihak. Terutama agar janji reklamasi itu bisa diselaraskan,” kata Sudirman di Jakarta, Selasa.
Ada 13 sungai yang melewati wilayah DKI Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Pada saat musim penghujan, debit air dari hulu akan tinggi dan banjir dipastikan terjadi terutama saat pasang/muka air laut sedang tinggi.
Kemudian pengelolaan saluran juga belum baik, ditambah banyaknya pemukiman liar di sepanjang Garis Sempadan Sungai (GSS).
Kondisi itu, diperparah dengan penurunan muka tanah di wilayah DKI Jakarta, yang antara lain disebabkan pengambilan air tanah, baik oleh rumah tangga maupun industri. Di wilayah pusat industri, penurunan muka tanah lebih besar ketimbang wilayah lainnya.
Air tanah di wilayah DKI Jakarta mulai tidak layak untuk digunakan karena mulai tercemar oleh bakteri e. coli yang berasal dari bocornya septik tank rumah tangga.
Sebelumnya,Presiden Joko Widodo pernah meminta Bappenas untuk melakukan studi terkait rencana reklamasi di Teluk Jakarta yang dikaitkan dengan pembangunan tanggul raksasa. Bappenas telah merampungkan studinya dan melaporkan kepada Presiden.
Hasil studi tersebut adalah ada upaya mendesak yang harus dilakukan Pemerintah Pusat, DKI Jakarta dan swasta, yaitu dengan membangun tanggul. Ini perlu segera dilaksanakan. Lalu Membangun tanggul di Teluk Jakarta yang menghubungkan pulau reklamasi. Pulau reklamasi dianggap sebagai sumber pembiayaan, karena APBN dan APBD sudah tersedot untuk membangun MRT dan LRT di Jakarta.
“Kedatangan tim ke Bapenas antara lain inhin mendengar progressnya sampai mana,” kata Sudirman.
(Sumber: Antara)