Minggu, November 24, 2024

Komisaris BUMN Dorong Bentuk Holding Group

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
- Advertisement -
Ilustrasi. BUMN. bumn.go.id
Ilustrasi. BUMN. bumn.go.id

Forum Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan perusahaan pelat merah memiliki kekuatan ekonomi luar biasa jika dikelola dengan baik. Karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh BUMN bersinergi untuk mencapai kemandirian ekonomi nasional.

“Indofarma overload dalam produksi obat. Ini terjadi karena tidak ada sinergi dengan BUMN farmasi lainnya seperti Kimia Farma dan Biofarma. Yang disayangkan, justru di farmasi belum dijalankan holding. Karena itu, tahun depan dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), kita dorong pembentukan holding dan itu harus konkret,” kata Komisaris Indofarma Teddy Wibisana di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan membuat holding BUMN farmasi untuk mengatur dan mengawasi kinerja perusahaan secara menyeluruh. Kalau Kimia Farma membuat obat A, maka Indofarma tidak perlu membuat obat A dan pasar yang sama. Jadi, semua itu sudah diatur sama holding-nya.

“Jika tidak ada holding, para direksi BUMN sibuk mencapai target laba, tapi lupa ada produk yang sejenis sehingga bersaing antar BUMN. Akhirnya untuk mencapai terget terjadi praktik suap-menyuap. Ini kenyataan,” ujar Teddy.

Karena itu, teman-teman relawan Jokowi yang dipercaya menjadi komisaris mendesak adanya pembenahan pengelolaan BUMN. Pembenahan itu sebagai kesatuan yang dapat menjalankan agenda pembangunan nasional secara sinergi. “Bayangkan saja, ada ratusan perusahaan tercerai-berai dan tidak ada holding sejenis. Ini tidak masuk akal. Jadi, 3 BUMN farmasi akan kita bentuk holding,” kata Teddy.

Hal senada diungkapkan Komisaris Danareksa Kartika Djoemadi. Dia mengatakan pihaknya akan membuat holding untuk jasa keuangan, perbankan, jasa surveyor, dan jasa konsultan tahun depan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN itu sendiri.

Misalnya dunia perbankan. “Kita memiliki 4 BUMN, yakni BRI, BNI, BTN, dan Mandiri, tetapi ATM-nya berbeda. Kenapa enggak buat satu ATM untuk 4 bank tersebut. Nah, kita rencanakan tahun mendatang akan membuat sinergi seperti itu,” ujar Kartika.

Karena itu, pihaknya juga mengimbau kepada teman-teman BUMN lain. Kalau punya dana yang bisa diinvestasikan di dalam reksadana, maka investasinya lebih baik ke BUMN Danareksa saja daripada ke swasta. “Ini salah satu bentuk sinergi BUMN,” kata Kartika.

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.