Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan, menyatakan bahwa koperasi perikanan harus diperkuat. Koperasi perikanan memiliki peran penting dalam membangun ekonomi keluarga nelayan melalui praktik ekonomi gotong-royong sebagai lawan dari ekonomi kapitalisme yang memiskinkan keluarga nelayan.
Karena itu, KNTI berinisiatif melaksanakan Konsolidasi Koperasi KNTI Se Sumatra yang dimaksudkan untuk menajamkan visi dan strategi memperkuat peran koperasi perikanan di basis-basis KNTI. Secara khusus, agar lebih besar perannya untuk mendukung kedaulatan pangan dari laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dan masyarakat pesisir.
Dani juga menekankan koperasi perikanan harus aktif membangun kerja sama, bertukar informasi, pengalaman, dan meningkatkan kapasitas pengurus koperasi untuk membangun strategi bersama dalam melihat peluang-peluang usaha di tengah dinamika dan tantangan domestik dan global saat ini, ungkap Dani di tengah acara Konsolidasi Koperasi KNTI se Sumatera di Batam, Rabu (30/07).
Pemerintah sedang gencar dengan Koperasi Merah Putih dan Kampung Nelayan Merah Putih. Program ini, kata Dani, membuka peluang besar untuk nelayan dan masyarakat pesisir terutama koperasi nelayan terlibat aktif dalam ekosistem ini baik laki-laki maupun Perempuan, yang bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan, maupun pengolah hasil perikanan.
Asisten Deputi Pengembangan Sumberdaya Perikanan, Kemenko Pangan RI, Cahyadi Rasyid , dalam pemaparannya menegaskan bahwa nelayan memiliki peranan signifikan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, dan berharap KNTI dapat menjadi ekosistem enabler yang memastikan terwujudnya kesejahteraan nelayan melalui usaha-usaha rakyat seperti koperasi nelayan.
Namun demikian, Dani menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih harus menjadi instrumen menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi nelayan, seperti kemudahan akses BBM subsidi, peningkatan kualitas hasil perikanan dan kelautan melalui keberadaan rantai dingin (cold chain), akses pasar, serta infrastruktur perikanan lainnya. Namun demikian tidak boleh mengabaikan pentingnya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat. Membangun masyarakat pesisir dan nelayan yang berdaya dan mandiri.
Selain pembahasan Koperasi, agenda Konsolidasi ini juga menyelenggarakan sesi pelatihan dan diskusi terkait penguatan koperasi di Indonesia dan tata cara pengelolaan bisnis secara berkelanjutan khususnya dalam tata cara memaksimalkan pemanfataan sumberdaya perikanan yang ada namun tetap mengedepankan kelestarian lingkungan laut dan pesisir, termasuk memperkuat resiliensi nelayan terhadap dampak perubahan iklim, pungkas Dani.
Sebagai informasi, acara konsolidasi Koperasi KNTI Se Sumatera ini dihadiri 50 Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) se Sumatra dan Koperasi Perikanan untuk menguatkan simpul jaringan Koperasi Perikanan dan masyarakat Pesisir Sumatra dan Kepulauan Riau.
“Ini adalah pertemuan kedua, setelah sebelumnya dilakukan konsolidasi koperasi KNTI Se Jawa. Insya Allah berikutnya kita akan laksanakan untuk basis KNTI di wilayah Timur,” ungkap Dani.