Jakarta, 7/8 – BEKRAF Habibie Festival yang resmi dibuka untuk umum secara gratis pada 7-13 Agustus 2017 memamerkan karya inovasi dan teknologi yang diproduksi oleh Indonesia dari 100 perusahaan dan komunitas bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Triawan Munaf menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Habibie Festival sebagai ajang tolak ukur teknologi Indonesia dan pemanfaatannya untuk negara.
“Ke depannya acara ini harus menjadi wadah teknologi Indonesia sehingga orang bisa mengukur sampai mana teknologi kita dan bagaimana pemanfaatannya untuk negara. Sumber inovasi dan IPTEK seyogyanya memang dibuka seluasnya untuk masyarakat agar bisa dirasakan, dipahami dan dipelajari,” kata Triawan pada pembukaan BEKRAF Habibie Festival di JI Expo Kemayoran Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan seluruh produk yang ditampilkan dalam festival ini sangat dibutuhkan untuk industri kreatif agar bisa masuk ke pasar. Acara ini menurut dia juga dapat menghubungkan antara pasar dan pelaku industri.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri dan Ketua Gerakan Berkarya Indonesia Ilham Akbar Habibie mengatakan Habibie Festival sudah dilaksanakan sejak tahun lalu di Museum Nasional dalam rangka memperingati HUT ke-80 Presiden Ke-3 Indonesia B.J Habibie.
“Tahun lalu kita menampilkan kontribusi Bapak selama kehidupan beliau, apa saja yang ada di Indonesia. Kalau tahun ini, produk secara umum baik yang terkait oleh Bapak maupun tidak,” kata Ilham.
Habibie Festival yang pada tahun sebelumnya mampu menarik 56.000 pengunjung, tahun ini ditargetkan dapat menyedot hingga 100 ribu pengunjung.
Habibie Festival merupakan perayaan peran dan kontribusi Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai sosok figur nasional, bapak bangsa, mentor komunitas, dan ikon ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Festival ini juga menjadi wadah bagi industri IPTEK untuk memperkenalkan produk-produk inovatif mereka kepada masyarakat luas.
Penyelenggaraan Habibie Festival tahun ini mengangkat tema “Technology and Innovation for People” Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi Terbaru untuk Masa Depan yang Lebih Baik yang diikuti lebih dari 100 perusahaan dan komunitas di bidang IPTEK.
Tema harian dari festival kali ini meliputi Connectivity, Mobile Life, Innovation Nation, Women in Tech, Makers Land, dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematic).
Pengunjung pun tidak dipungut biaya untuk masuk ke festival ini dan dapat melihat berbagai pameran seperti pameran kokpit pesawat CN-250 koleksi dari PT Dirgantara Indonesia, alat berat tempur koleksi PT Pindad, mobil ambulans berteknologi tinggi milik RS Siloam, serta berbagai inovasi food truck.
(Sumber: Antara)