Sabtu, Oktober 5, 2024

Bank Dunia: 2016, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
Warga melakukan bongkar muat hasil bumi di dermaga perahu tradisional Pasar Angsoduo Sungai Batanghari, Jambi, Selasa (1/12). Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menyebutkan, pertumbuhan ekonomi daerah itu pada triwulan III 2015 melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari 6,9 persen menjadi 4,5 persen akibat penurunan pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanaan dan lapangan usaha perdagangan dan eceran. ANTARA FOTO
Warga melakukan bongkar muat hasil bumi di dermaga perahu tradisional Pasar Angsoduo Sungai Batanghari, Jambi, Selasa (1/12). ANTARA FOTO

Bank Dunia menyatakan perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih baik dari tahun ini. Sebab, pada tahun 2015 Indonesia dihadapkan pada masalah perekonomian global, kebakaran hutan dan asap, sehingga pertumbuhan ekonomi melamban.

Ndiame Dipo, ekonom Bank Dunia, mengatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2016 mendatang atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan 2015 sebesar 4,7%. Dia menjelaskan kebakaran hutan dan asap tahun ini membawa kerugian 1,9% produk domestik bruto (PDB) dan ini berpengaruh sangat besar terhadap PDB daerah terdampak.

“Kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan asap tahun ini lebih dari dua kali biaya rekonstruksi Aceh pasca tsunami,” kata Ndiame pada peluncuran laporan triwulan ekonomi Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/12).

Mengenai pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Ndiame menilai, hal itu akibat naiknya angka pengangguran. Namun khusus kuartal ke-3 tahun 2015 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditolong oleh belanja publik yang lebih tinggi.

Untuk tahun depan, lanjut Ndiame, sudah ada perbaikan komposisi belanja pada anggaran 2016. Akan tetapi, ia mengingatkan semua itu tergantung implementasi di lapangan. Dia juga menyebutkan tantangan bagi pemerintah Indonesia adalah pertumbuhan global yang masih mengecewakan. “Rendahnya penerimaan negara juga bisa jadi penghambat pertumbuhan Indonesia,” kata Ndiame seperti dikutip laman setkab.

Sementara itu, ekonom Raden Pardede mengatakan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia pasti kembali naik, meskipun tidak secepat yang kita inginkan. Dia menilai perlu adanya upaya pemerintah untuk menggenjot penerimaan negara, namun tidak sekadar mengandalkan penerimaan dari sektor pajak.

“Sulit meningkatkan penerimaan dari pajak di saat ekonomi sedang menurun. Jadi, perlu cara lain agar Indonesia tumbuh,” kata Raden. Dia menambahkan pemerintah harus melakukan revisi anggaran secepat mungkin karena dulu anggaran dibuat berdasarkan target penerimaan yang sekarang tak tercapai.

Reja Hidayat
Reja Hidayat
Reporter GeoTIMES.
Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.