Senin, Desember 9, 2024

Warga Jember Mulai Terganggu Abu Gunung Raung

- Advertisement -
Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7). Aktivitas gunung yang masuk ke dalam wilayah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Jember itu tercatat mengalami peningkatan gempa tremor dengan amplitudo antara 23-32 mm sejak status ditetapkan menjadi Siaga Level III pada 29 Juni 2015. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7). Aktivitas gunung yang masuk ke dalam wilayah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Jember itu tercatat mengalami peningkatan gempa tremor dengan amplitudo antara 23-32 mm sejak status ditetapkan menjadi Siaga Level III pada 29 Juni 2015. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Abu vulkanik Gunung Raung yang semakin meluas hari ini mulai mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“Saya terpaksa tidak menjemur kerupuk di luar rumah seperti biasanya karena hujan abu Gunung Raung, sehingga proses pengeringan kerupuk semakin lama,” kata Toha, pedagang kerupuk keliling di Jember.

Proses penjemuran kerupuk yang terkena langsung sinar matahari biasanya membutuhkan waktu satu hari saat cuaca cukup panas, namun akibat abu vulkanik harus dijemur di dalam ruangan yang membutuhkan waktu dua hingga tiga hari.

“Mudah-mudahan hujan abu vulkanik segera reda,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Sumbersari, Rohima yang terganggu dengan sebaran abu vulkanik Gunung Raung.

“Saya tidak bisa menjemur pakaian di samping halaman rumah karena abu, sehingga keringnya menjadi lama. Padahal besok Kamis sudah mau mudik ke Banyuwangi,” katanya.

Ibu dua anak itu terkadang harus mencuci kembali beberapa pakaian yang terkena abu vulkanik saat dijemur karena angin cukup kencang menyebabkan sebaran abu vulkanik masuk teras rumah.

Tidak hanya warga, sejumlah pemudik sepeda motor yang melintas di Jember juga merasa terganggu dengan abu vulkanik.

“Mata saya perih akibat debu vulkanik karena kadang-kadang kaca helm harus dibuka biar tidak mengantuk saat perjalanan mudik menuju Banyuwangi,” kata Supriyadi, warga Banyuwangi yang bekerja di Kabupaten Lumajang.

Sejumlah warga menggunakan masker saat keluar rumah untuk berbelanja atau berkunjung ke sejumlah kerabat keluarga jelang Lebaran.

- Advertisement -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat sebaran abu vulkanik Gunung Raung semakin meluas di beberapa kecamatan di kabupaten setempat, bahkan hujan abu vulkanik semakin deras pada malam hari. (Antara)

Facebook Comment
- Advertisement -

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.