Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan operasional pesawat militer terpantau melalui tiga kriteria yaitu umur pesawat, jam terbang serta total pendaratan yang sudah dilakukan.
Kalla yang ditemui di kantornya di Jakarta, hari ini mengatakan, TNI Angkatan Udara selalu melakukan pemeriksaan dan mengganti suku cadang pesawat yang sudah rusak.
“Mesin itu tidak lima puluh tahun. ‘Body’-nya boleh lima puluh tahun, ‘body’-nya saja. Tapi mesinnya mungkin sudah ganti lima kali, selalu begitu,” katanya
Menurut Kalla, pemerintah Indonesia akan mengganti alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah berumur tua. Penggantian alutsista akan disesuaikan dengan umur operasional dan ketersediaan anggaran pemerintah.
“Ya tentu dalam waktu lima tahun ini, kan butuh perhitungan, butuh anggaran, serta negosiasi dan butuh juga pemilihan jenis jenis yang baik,” ujar Kalla.
Jusuf Kalla mengatakan seluruh kelayakan operasi alutsista bergantung kepada kualitas perawatan masing-masing kendaraan.
“Walaupun umurnya tua, tapi perawatannya baik, itu jalan. Apalagi ini kan pesawat angkut tidak separah pesawat tempur. Kalau pesawat tempur tidak bisa lama begitu,” kata Kalla menanggapi operasional pesawat Hercules.
Pesawat Hercules C-130 TNI AU jatuh di Medan Selasa sekitar pukul 12.00 WIB.
Pesawat yang dibuat pada 1960-an tersebut telah mengudara selama 2 menit usai lepas landas dari Lanud Soewondo, Medan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. (Antara)