Tiongkok dan Taiwan pada Senin hari ini menandatangani kesepakatan bersejarah, yang akan memompa air dari Tiongkok daratan ke kepulauan kekuasaan Taiwan. Kesepakatan itu menjadi tanda mencairnya ketegangan dua belah pihak.
Perjanjian itu akan mewujudkan pemompaan air dari propinsi Tiongkok tenggara, Fujian, dengan kabupaten Kinmen di Taiwan, yang berpenduduk 100.000 orang, pada 2017.
“Acara itu adalah sejarah penting untuk melicinkan jalan menuju hubungan damai kedua pihak,” kata hakim Kinmen Chen Fu-hai pada upacara penandatanganan itu.
Kepulauan Kinmen, yang dijaga ketat, berada hanya dua kilometer dari daratan dan ditembaki gencar oleh pasukan Tiongkok pada akhir 1950-an saat 44 hari serangan, yang menewaskan 618 orang.
“Kinmen sekarang memainkan peran penting dalam meningkatkan perdamaian di seluruh Selat Taiwan. Ladang pembunuhan itu berubah menjadi jembatan perdamaian,” kata Chen.
Untuk menyelesaikan kegiatan itu, pipa bawah air sepanjang 11,5 kilometer akan dibangun untuk menghubungkan Kinmen dengan Fujian.
Air akan mulai dipompa melalui saluran itu dalam dua tahun dan akan mampu memberikan hingga 34.000 ton air per hari pada 2027.
Kinmen saat ini hanya memiliki satu perusahaan air, yang bergantung pada sarana pemurnian, saluran bawah tanah dan bendungan kecil.
Perusahaan itu mampu mengolah hingga 19.000 ton air tiap hari, 15.000 ton kurang dari permintaan.
Taiwan memisahkan diri dari Tiongkok pada 1949 setelah perang saudara, tapi Beijing masih menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya, menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekerasan.
Tapi, ketegangan di antara kedua pihak mereda sejak Presiden Taiwan Ma Ying-jeou berkuasa pada 2008, yang berjanji meningkatkan hubungan perdagangan dan memungkinkan lebih banyak wisatawan daratan berkunjung.
Akibatnya, ratusribuan wisatawan Tiongkok mengunjungi Kinmen tiap tahun, yang menambahkan beban bagi pulau itu, yang sangat kekurangan air. (Antara/AFP)