Minggu, Oktober 6, 2024

Sampah Pembalut Capai 1,4 Miliar Dalam Satu Bulan

Mimpi Ujian

Ilustrasi: Sejumlah pembalut wanita dipajang di etalase sebuah swalayan/ANTARA
Ilustrasi sejumlah pembalut wanita dipajang di etalase sebuah swalayan/ANTARA

Ketua harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi pada Selasa (7/7), mengatakan bahwa pembalut menjadi salah satu pencemar tertinggi di Indonesia. Menurut Tulus, jumlah sampah pembalut dalam satu bulan bisa mencapai 1,4 miliar. Lebih lanjut, dengan ditemukannya zat klorin yang berbahaya bagi kesehatan, Tulus menyarankan agar masyarakat kembali menggunakan pembalut kain.

Tulus menyarankan hal tersebut karena tingkat keamanannya yang berjangka panjang. Menurutnya, penggunaan pembalut kain selanjutnya akan bermanfaat bagi lingkungan karena dapat dipakai ulang serta dicuci kembali setelah penggunaannya. Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat enggan menggunakan pembalut kain karena risiko tembusnya yang tinggi. Selain itu, mayoritas masyarakat menganggap penggunaan pembalut kain dapat menyebabkan iritasi.

Padahal, bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pembalut mengandung klorin tersebut di antaranya iritasi hingga kanker serviks. Menurut World Health Organization, terdapat 52 juta perempuan berisiko terkena kanker serviks karena dipicu zat di dalam pembalut. Data dari Kementerian Kesehatan dan Yayasan Kanker Indonesia pada 2012 juga mencatat, terdapat 15 ribu perempuan yang terdeteksi kanker serviks setiap tahunnya, dan 8 ribu di antaranya meninggal dunia.

Merespon hal ini, YLKI meminta pemerintah untuk membuat Standar Nasional Indonesia (SNI) yang menyangkut kadar klorin pada pembalut. Namun, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa pembalut yang mengandung zat klorin sejauh ini masih aman digunakan.

Menurut Kemenkes, pembalut maupun pantyliner yang beredar di Indonesia telah melewati proses uji laboratorium dan mendapat izin edar.  Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang pada Selasa (7/7) di Jakarta turut mengatakan, pemakaian klorin pun tidak diatur dalam standar internasional karena aman digunakan. Sementara, Food and Drugs Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat telah merekomendasikan pembuatan pembalut bebas klorin. [*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.