Sebanyak 1.012 calon penumpang kapal tertahan di Pelabuhan Kalianget, Surabaya akibat tidak ada kapal yang beroperasi.
“Sebanyak 775 calon penumpang sudah mengantongi tiket kapal dan 237 lainnya belum memiliki tiket. Itu sesuai hasil pendataan staf di kawasan Pelabuhan Kalianget,” kata Kepala Dinsos Sumenep, Moh Ramli di Sumenep, Jawa Timur, Senin malam.
Hari ini, sejumlah kapal motor penumpang yang dijadwalkan beroperasi ke wilayah kepulauan di Sumenep, tidak beroperasi akibat cuaca laut buruk berupa ketinggian ombak pada kisaran tiga meter hingga lima meter.
“Ribuan calon penumpang kapal itu tersebar di sejumlah lokasi di kawasan Pelabuhan Kalianget, di antaranya ada yang di dalam kapal, terminal penumpang, tenda penampungan, dan penginapan,” ujarnya.
Pelabuhan Kalianget menghubungkan wilayah Sumenep dengan sejumlah pulau-pulau di sekitarnya, seperti Pulau Kangean, Pulau Sapudi.
Ramli menjelaskan, pihaknya akan menyediakan konsumsi berupa makanan dan minuman kepada ribuan calon penumpang kapal tersebut selama masih tertahan di Pelabuhan Kalianget.
“Kami akan sediakan konsumsi bagi mereka untuk buka puasa dan sahur. Pada Senin sore, distribusi perdana konsumsi kepada mereka telah dilakukan oleh staf kami,” katanya.
Ia juga mengemukakan, sesuai laporan dari stafnya, mereka yang tertahan di Pelabuhan Kalianget itu adalah calon penumpang dari tiga kapal yang pemberangkatannya tertunda akibat cuaca laut buruk.
“Semuanya warga dari sejumlah kepulauan di Sumenep dan rencananya mau naik kapal untuk mudik, yakni Kapal Catherine S, Kapal Mega Express, dan Kapal Express Bahari 8B,” ujarnya.
Sejak Senin siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumenep mendirikan tenda penampungan sebagai tempat beristirahat bagi calon penumpang kapal yang tertahan di kawasan Pelabuhan Kalianget. (Antara)