Sekitar 100 hektar lahan di Provinsi Riau saat ini terbakar.
Kepala Kepolisian Resort Pelalawan, Provinsi Riau, Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Johan mengatakan “Dari pantauan dilapangan kita pastikan bahwa lahan yang terbakar rata-rata adalah lahan perkebunan milik masyarakat,” katanya kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.
Sebagian besar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan dengan tanaman sawit berumur enam tahun yang berada di Kecamatan Kerumutan.
Menurutnya, kebakaran lahan yang terjadi saat ini merupakan yang terparah dalam sepekan terakhir setelah titik panas mulai marak terdeteksi sejak pertengahan Juni.
Polisi berusaha membantu Badan Penanggulan Bencana Daerah dan Masyarakat Peduli Api memadamkan api selain terus berupaya mengungkap pelaku pembakaran.
Ia mengatakan sejak titik panas pertama kali terdeteksi pada pertengahan Juni, pihaknya telah mengamankan seorang pelaku pembakaran hutan dan lahan. Sementara itu, sejak awal Januari hingga Juni, iatelah menangkap 25 tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Selasa pukul 16.00 WIB, kemarin, terpantau 12 titik panas dengan dua titik api.
Selain Pelalawan, titik panas dengan jumlah yang cukup tinggi juga terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir, dimana dalam sepekan terakhir keberadaan titik panas di kedua daerah mencapai 20 titik setiap harinya. Sementara itu secara umum terdapat 10 Kabupaten Kota di Riau sebagai daerah penyumbang titik panas.
Akibatnya sejak Senin, Kota Pekanbaru mulai terselimuti kabut asap. (Antara)