Jumat, April 26, 2024

Presiden: Persaudaraan Akan Menangkal Terorisme

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/7). Dalam sambutannya Presiden berharap agar Al Quran mampu menjadikan Indonesia berdiri tegak, bekerja keras, bermartabat dan bersaudara dengan sesama manusia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/7). Dalam sambutannya Presiden berharap agar Al Quran mampu menjadikan Indonesia berdiri tegak, bekerja keras, bermartabat dan bersaudara dengan sesama manusia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Dalam pidato peringatan turunnya Al-Quran atau Nuzulul Qur’an, Presiden Joko Widodo menyatakan, masyarakat harus menegakkan prinsip persaudaraan yang akan menjadi kekuatan alamiah untuk membendung gerakan-gerakan terorisme.

“Sebagai bangsa besar, kita harus menegakkan prinsip persaudaraan, baik sesama manusia, sebangsa dan se-Tanah Air, sebagai pemeluk agama dan sesama kaum muslimin,” kata presiden dalam sambutan peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Jumat malam.

Presiden menyebutkan dengan peringatan Nuzulul Quran, kaum muslimin lebih bersemangat menjalankan amal ibadah semata mengharapkan ridha Allah, dan mengharapkan selalu di jalan lurus sesuai petunjuk dan bimbingan Allah.

Ia menyebutkan, Al Quran pertama diturunkan dalam kondisi masyarakat pada titik terendah dalam berbagai hal, tapi Al Quran tidak khusus ditujukan untuk masyarakat Arab saja tapi untuk seluruh umat manusia.

“Al Quran merupakan petunjuk atau pembeda yang hak dan bathil.”

“Sebagai petunjuk yang terang benderang yang haq dan bathil, Al Quran mendatangkan revolusi mendasar pada kehidupan manusia, datangkan revolusi bathin tolerasi, keadilan, sosial,” katanya.

Al Quran juga mendatangkan revolusi ekonomi karena mengharamkan penghisapan atau eksploitasi berlebihan terhadap alam dan lingkungan hidup.

“Seluruh sisi kehidupan manusia dituntun Al Quran. Dengan demikian, seluruh revolusi kehidupan mendorong kita berjiwa tegak, artinya punya harga diri, mau kerja keras sehingga kita bermartabat,” katanya.

Ia menyebutkan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, bangsa Indonesia harusnya berjiwa tegak ikhlas menjalani hidup dan dengan jiwa tegak itu pemerintah akan terus menjalankan program-program pembangunan sehingga masyarakat cukup sandang pangan, papan agar sehat dan berpendidikan, bermartabat dan memiliki harga diri,” katanya.

Menurut dia, mestinya bangsa Indonesia bisa sejajar dengan negara maju lainnya.

“Pemerintah juga terus mendorong penyerapan anggaran pembangunan nasional agar ekonomi masyarakat bergerak, khususnya usaha-usaha ekonomi UMKM dan program bantuan sosial,” katanya.(Antara)

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.