Selasa, Oktober 8, 2024

Pengamat: Jokowi Harus Ubah Strategi Ekonomi Secara Mendasar

Foto lansekap Ibukota dengan latar depan Tugu Monas, Jakarta Pusat, Rabu (13/5). Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia yakni triwulan I tahun 2015 sebesar 4,7 persen atau melambat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2014 sebesar 5,1 persen dinilai sangat mengkhawatirkan sehingga pemerintah harus segera bertindak untuk memulihkan perekonomian misalnya upaya menekan inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Foto lansekap Ibukota dengan latar depan Tugu Monas, Jakarta Pusat, Rabu (13/5). Sejumlah pengamat ekonomi mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia yakni triwulan I tahun 2015 sebesar 4,7 persen atau melambat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2014 sebesar 5,1 persen dinilai sangat mengkhawatirkan sehingga pemerintah harus segera bertindak untuk memulihkan perekonomian misalnya upaya menekan inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan/ANTARA FOTO/Andika Wahyu

Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio Ekonomi mengatakan melemahnya kondisi ekonomi Indonesia saat ini membuat banyak pihak menyoroti pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla, tidak hanya melakukan perombakan kabinet, namun pemerintah juga harus mengubah strategi ekonomi secara mendasar.

“Presiden jangan hanya rombak kabinet, strategi ekonomi juga harus dirubah,” katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/7).

Menurut Suroto, sebetulnya yang dibutuhkan saat ini bukan hanya masalah pergantian personel samata. Akan tetapi masalah mendasarnya adalah perlunya perombakan strategi secara mendasar.

“Melihat persoalan mendasar yang dibutuhkan adalah komitmen. Terutama komitmen untuk mewujudkan kemandirian ekonomi sebagai janji Trisakti,” ungkapnya.

Suroto menambahkan, persoalan mendasar kemandirian ekonomi itu belum tersentuh persoalan substansinya. Misal mengenai strategi menciptakan kedaulatan pangan. Sama sekali belum terlihat keseriusannya.

Ia berpendapat, kalau ingin mewujudkan kedaulatan pangan, dan kemandirian ekonomi, maka langkah pertama yang harus mendapat prioritas seharusnya melakukan pembagian tanah oleh negara kepada petani, bukan hanya meningkatkan produksi.

“Kalau hanya produksi saja maka cukuplah ajak korporasi besar,” katanya.

Hal yang sama dengan strategi peningkatan produksi perikanan dan kelautan, seharusnya segera dilakukan perombakan aktor, bukan hanya mengenai penegakan hukum untuk menertibkan illegal fishing.

Perombakan strategi, kata Suroto, penting di samping mencari orang-orang baru yang memang memiliki pemikiran mewujudkan kemandirian dan ekonomi rakyat agar visi Presiden dan Wakil Presiden terwujud.

“Jadi kebijakan yang perlu diambil ya tingkatkan produksi nasional dengan perbanyak impor barang modal,” ungkapnya.[*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.