Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara menyatakan, jumlah penderita gizi buruk di wilayah itu setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukannya baru-baru ini, terdapat 49 anak di bawah lima tahun mengalami gizi buruk.
“Memang, terdapat peningkatan jumlah penderita gizi buruk. Karenanya, Dinas Kesehatan Kota Ternate akan intensif melakukan evaluasi mengenai hal ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Nurbaity Radjabessy, di Ternate, Selasa (28/7).
Dia menjelaskan, gizi buruk yang dialami balita di Ternate biasanya terjadi saat dilahirkan kurang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara maksimal. Dan asupan makanan yang tersaji untuk sang balita juga sangat buruk.
Nurbaity mengungkapkan, tak sedikit ditemukan penderita gizi buruk dialami balita di setiap kelurahan. Dalam temuannya di satu kelurahan, ada balita yang mengalami gizi buruk tersebut sebanyak 3 sampai 4 anak.
“Paling banyak berada di wilayah Kelurahan Kalumata. Namun demikian, laporan yang diterima oleh Dinas Kesehatan mengenai penderita gizi buruk belum menyeluruh,” tuturnya.
Menyikapi hal demikian, kata Nurbaity, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara intensif di sejumlah kelurahan. Itu dilakukan untuk mendeteksi adanya potensi tambahan penderita gizi buruk. Selain itu, juga dilakukan kegiatan penyuluhan di sejumlah Posyandu di wilayah setempat.
“Ini merupakan inisiatif kita untuk saling membantu antara satu dengan yang lain. Langkah ini bukan sekadar melayani pasien gizi buruk dalam bentuk fisik, tetapi juga melayani dengan memberikan makanan bergizi,” katanya.
Adapun pelayanan yang dilakukan pihaknya bagi pasien gizi buruk dalam bentuk komsumsi, anggarannya akan diperoleh dari dana APBD Kota Ternate. Kemudian pelaksanaannya dilakukan oleh Puskesmas.
“Cara paling baik adalah memberi penderita konsumsi makanan yang bergizi dan teratur. Lalu untuk keluarga tidak mampu akan diberikan bantuan,” kata Nurbaity. [*]