Jumat, Oktober 11, 2024

Penderita Gizi Buruk Meningkat di Ternate

 Seorang pasien penderita gizi buruk, Iswatun, 11 bulan, tergolek di tempat tidur ruang anak RSUD Dr Soewandhi Surabaya, Kamis (23/4). Untuk mengatasi gizi buruk yang menyerang balita, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 8,2 miliar, berupa makanan bergizi kepada 13.282 balita yang berasal dari keluarga miskin dan balita akan mendapatkan jatah bantuan makanan bergizi seharga Rp 9.000 per minggu. FOTO ANTARA/Eric Ireng
Seorang pasien penderita gizi buruk, Iswatun, 11 bulan, tergolek di tempat tidur ruang anak RSUD Dr Soewandhi Surabaya, Kamis (23/4). Untuk mengatasi gizi buruk yang menyerang balita, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengalokasikan anggaran Rp 8,2 miliar, berupa makanan bergizi kepada 13.282 balita yang berasal dari keluarga miskin dan balita akan mendapatkan jatah bantuan makanan bergizi seharga Rp 9.000 per minggu. FOTO ANTARA/Eric Ireng

Dinas Kesehatan Kota Ternate, Maluku Utara menyatakan, jumlah penderita gizi buruk di wilayah itu setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukannya baru-baru ini, terdapat 49 anak di bawah lima tahun mengalami gizi buruk.

“Memang, terdapat peningkatan jumlah penderita gizi buruk. Karenanya, Dinas Kesehatan Kota Ternate akan intensif melakukan evaluasi mengenai hal ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Nurbaity Radjabessy, di Ternate, Selasa (28/7).

Dia menjelaskan, gizi buruk yang dialami balita di Ternate biasanya terjadi saat dilahirkan kurang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara maksimal. Dan asupan makanan yang tersaji untuk sang balita juga sangat buruk.

Nurbaity mengungkapkan, tak sedikit ditemukan penderita gizi buruk dialami balita di setiap kelurahan. Dalam temuannya di satu kelurahan, ada balita yang mengalami gizi buruk tersebut sebanyak 3 sampai 4 anak.

“Paling banyak berada di wilayah Kelurahan Kalumata. Namun demikian, laporan yang diterima oleh Dinas Kesehatan mengenai penderita gizi buruk belum menyeluruh,” tuturnya.

Menyikapi hal demikian, kata Nurbaity, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara intensif di sejumlah kelurahan. Itu dilakukan untuk mendeteksi adanya potensi tambahan penderita gizi buruk. Selain itu, juga dilakukan kegiatan penyuluhan di sejumlah Posyandu di wilayah setempat.

“Ini merupakan inisiatif kita untuk saling membantu antara satu dengan yang lain. Langkah ini bukan sekadar melayani pasien gizi buruk dalam bentuk fisik, tetapi juga melayani dengan memberikan makanan bergizi,” katanya.

Adapun pelayanan yang dilakukan pihaknya bagi pasien gizi buruk dalam bentuk komsumsi, anggarannya akan diperoleh dari  dana APBD Kota Ternate. Kemudian pelaksanaannya dilakukan oleh Puskesmas.

“Cara paling baik adalah memberi penderita konsumsi makanan yang bergizi dan teratur. Lalu untuk keluarga tidak mampu akan diberikan bantuan,” kata Nurbaity. [*]

Facebook Comment

ARTIKEL TERPOPULER

Log In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.