Pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah di Indonesia pada Jumat (17/7). Keputusan ini diambil setelah peserta sidang isbat menyepakati bahwa hilal telah terlihat di beberapa tempat di tanah air.
“Dari laporan tim perukyat yang telah disumpah oleh hakim pengadilan agama, hilal terlihat di empat lokasi, sehingga pada malam ini kita memasuki 1 Syawal 1436 Hijriah atau besok sudah Shalat Idul Fitri,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/7).
Lokasi yang terlihat hilal, kata dia, di Condrodipo (Gresik), Tanjung Kodok (Lamongan), Bojonegoro dan Kepulauan Seribu (Jakarta). Hila menjadi dasar penetapan Hari Raya Idul Fitri.
“Hilal secara umum, sudah memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai awal bulan baru atau menjadi penanda pergantian Ramadhan ke Syawal. Hal ini seperti terjadi di area Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Area ini sebagai tempat penyuplai data tambahan untuk penetapan 1 Syawal,” kata Lukman.
Lebih lanjut, dia mengatakan, beberapa persyaratan di Pelabuhan Ratu itu seperti tinggi hilal yang sudah mencapai 3,11 derajat, jarak busur bulan ke matahari 5,72 derajat, umur hilal 9 jam 26 menit 52 detik dan fraksi iluminasi hilal 0,32 persen.
“Hasil pemantauan tersebut telah melebihi ukuran minimal yang disepakati beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura,” katanya seperti dikutip Antara.
Selain itu, Lukman mengatakan, sidang Isbat mempertimbangkan pendapat para astronom, termasuk para ahli dari ormas Islam. Sidang tersebut berlangsung secara tertutup dan dilangsungkan secara singkat kurang dari satu jam.
Pihaknya bersyukur Lebaran 2015 dilakukan secara bersama-sama. “Seluruh umat Islam akan bersama-sama merayakan 1 Syawal dan bersama-sama melaksanakan shalat Ied besok pada pukul tujuh pagi,” kata Lukman.[*]