Kemegahan sekaligus keindahan Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat menarik para wisatawan untuk berkunjung. Umumnya para pengunjung penasaran dengan konstruksi megah Kelok Sembilan yang dibangun ditempat yang sangat ekstrim.
Jembatan kelok sembilan, tetap menjadi objek wisata yang mengasyikan bagi sejumlah pemudik yang menuju Sumatera Barat atau Provinsi Riau, dalam mengisi libur Idul Fitri 1436 Hijriah.
“Berhenti sekedar menyaksikan pemandangan alam di atas Jembatan Kelok Sembilan, sambil makan jagung bakar, atau minum teh dan kopi,” kata Ashraff salah seorang pemudik dari Pekanbaru.
Menurutnya, belasan unit kendaraan roda empat ber nomor polisi BM, BA, B, BK dan lainnya itu serta kendaraan roda dua bernomor Polisi BM dan BA yang berhenti di bahu jalan, dan lalulintas kendaraan di sepanjang jembatan Kelok Sembilan ini tidak terlalu padat.
“Biasanya, berdasarkan pengalaman pada Idul Fitri tahun sebelumnya, hingga berakhirnya cuti bersama pemudik baru ramai memadati jembatan ini,” ungkapnya.
Ashraff mengaku tiap kali melewati batas Provinsi Riau dengan Sumbar ini, dirinya selalu berhenti di Jembatan Kelok Sembilan, selain ingin menghilangkan penat, sekaligus bisa melihat pemandangan alam.
Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat, yang diresmikan Presiden SBY pada Oktober 2013 menjadi tempat wisata mudik yang mengasyikan bagi keluarga yang melintas dari Bukit Tinggi ke Pakanbaru atau sebaliknya. Selama lebaran, suasana di atas jembatan tertinggi di Sumbar tersebut terlihat ramai pemudik yang melepas penat sekaligus menikmati keindahan panorama setempat.
Keberadaan jembatan itu mengakibatkan jarak tempuh Pekanbaru – Bukittinggi, Pekanbaru-Padang, atau sebaliknya menjadi lebih lancar dan singkat, karena sebelumnya badan jalan yang sangat sempit peninggalan kolonial Belanda itu sangat susah dilalui.
Sementara itu, sebagian besar pedagang kaki lima dan penjual jagung bakar berada pada jembatan 4-6, dan pada posisi ini jika mata diarahkan memandang ke bawah tampak jurang terjal dipenuhi pohon-pohon dan air sungai kecil mengalir indah, sedangkan pada pemandangan bagian atasnya tampak sejumlah tebing dan panorama alam yang mengagumkan dipandang mata.
Berdasarkan data Dinas Provinsi Sumbar, Jembatan Kelok Sembilan mulai dibangun pada 2003. Pembangunannya dilakukan dua tahap. Total panjang jembatan dan jalan 2.537 meter yang terdiri dari enam jembatan sepanjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Lebar ke-enam jembatan dan jalan 13,5 meter. Bentang jembatan terpendek 20 meter (Jembatan Satu) dan terpanjang 426 meter (Jembatan Empat). Jembatan ke-empat menggunakan konstruksi pelengkung beton dengan pondasi sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan guncangan horizontal jika terjadi gempa.[*]
[…] satu kasus yang dianggap adanya pelanggaran etika profesi insinyur adalah peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai […]