Pegiat HAM yang tergabung dalam Deklarasi Masyarakat Sipil Dukung Keadilan Hakiki Bagi Para Korban Pelanggaran HAM di Indonesia (kiri ke kanan) Frans Magnis Suseno, Hendardi, Dolorosa Siaga, HS Dillon, Koordinator Kontras Haris Azhar, Amiruddin Al Rahab serta Sandyawan memberikan keterangan di Kantor Kontras, Jakarta, Kamis (9/7). Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan menyatakan rencana pembentukan Tim Pengungkap Kebenaran Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia masa lalu oleh pemerintah Jokowi tidak sejalan dengan kewajiban negara untuk mewujudkan keadilan bagi korban.